PAPUA, KOMPAS.TV - Gletser atau lapisan es di Puncak Jaya, Papua akan hilang pada 2025 atau mencair secara keseluruhan akibat pemanasan global.. Hal itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala Departemen Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan menjelaskan cairnya lapisan es Puncak Jaya karena kondisi suhu di sana sudah berada di atas titik beku.
"Salju di Puncak Jaya akan segera hilang. Penyebabnya pemanasan global," jelasnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (8/11/2022).
"Suhu naik di atas titik beku di atas sana. (Hal itu diketahui) dari foto satelit dan foto udara," lanjutnya.
Baca Juga: BMKG: Prakiraan Cuaca 9-11 November, Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter
Gletser yang berada di Puncak Jaya merupakan salah satu gletser tropis yang sudah ada selama sekitar 5.000 tahun.
"Ini adalah salah satu dari sedikit gletser tropis yang tersisa, selain di Amerika Selatan dan Afrika," ungkap Dodo.
Tak hanya di Indonesia, gletser-gletser yang berada di dunia telah kehilangan lapisan dan ketebalan es yang cepat dalam 2 dekade terakhir. Dampak buruknya, salju tersebut akan hilang dalam beberapa tahun.
Wakil Direktur Riset Iklim dan Kualitas Udara BMKG Donaldi Permana mengungkapkan luas total gletser di pegunungan Puncak Jaya pada masa revolusi industri tahun 1850, diperkirakan mencapai sekitar 20 kilometer persegi.
Pada 2002, tutupan es di kawasan itu akan berkurang dua km persegi dan 0,34 km persegi pada Mei 2020.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Rabu 9 November, 29 Wilayah Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem
"Ketebalan gletser telah menurun sejak 2010 ketika berada di 32 meter, dan menjadi 22 meter pada 2016," ujar Donaldi.
Sementara pada 2021, ketebalan es dilaporkan menipis sekitar delapan meter.
"Melihat situasi ini, sangat mungkin gletser akan hilang antara tahun 2025 hingga 2027,” ujarnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.