"Dia punya 4 anak. Yang tinggal di rumah itu kurang lebih 10 orang, sudah termasuk pembantunya ya," sebutnya.
Titus lants cerita, sejak kali datang ke wilayah tersebut, Ismail Bolong dikenal sebagi anggota Polri. Selain itu, dikenal sebagai pengusaha.
Titus jgua mengaku, ia tidak mengingat pasti kapan salah satu warganya tersebut mulai menjalankan bisnis pertambangan, hingga resmi pensiun dini dari satuan kepolisian per Juni 2022 lalu.
"Jadi setahu saya memang usaha tambang," bebernya.
Ia lantas cerita, ismail Bolong sebagai sosok yang aktif di wilayahnya dan gemar bantu.
"Ada kegiatan apa saja pasti beliau bantu. Soal nilai (bantuan tunai) beliau tidak pernah keberatan. Ada yang nikahan, perbaikan dan program pemerintah pasti dia bantu," paparnya.
"Apalagi kalau orang sakit dan dia tahu, pasti sangat cepat membantu," pujinya.
Baca Juga: Ismail Bolong, Mantan Anggota Polisi Berpangkat Aiptu yang Ngaku Setor Rp6 Miliar ke Kabareskrim
Sebelumnya seperti diberitakan, publik tengah dihebohkan dengan pernyataan Ismail Bolong yang mengaku menyetor Rp6 miliar ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto terkait tambang ilegal.
Dalam video yang kini viral, Ismail Bolong mengaku sebagai pengepul batu bara yang telah melakukan kegiatan penambangan batubara ilegal di Kalimantan Timur selama setahun lebih, tepatnya pada Juli 2020 hingga November 2021.
Ismail Bolong mengaku mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari hasil pengepulan dan penjualan batubara itu, yakni sekitar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar per bulannya.
Usai video itu viral, Ismail muncul mengklarifikasi pernyataan soal setoran tambang ilegal itu. Dia mengaku membuat video itu pada Februari 2022 ditekan oleh Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu menjabat sebagai Karopaminal Divpropam Polri.
Sumber : Kompas TV/Tribun Kaltim
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.