“Tahu dari mana itu luka tembak,” tanya Hakim Wahyu.
“Ada bolongan yang mulia,” jawab Ahmad Syahrul Ramadhan.
“Oke di dada, sebelah kiri atau kanan,” tanya Hakim Wahyu.
“Sebelah kiri kalau tidak salah yang mulia,” jawab Ahmad Syahrul Ramadhan.
“Kemudian apa lagi,” tanya Hakim Wahyu.
“Lalu darah yang mulia,” jawab Ahmad Syahrul Ramadhan.
Baca Juga: Kata Pakar Pidana soal Sidang Bharada E Digabung dengan Terdakwa Lain: Ini Kelainan, Salah, Ngawur
“Pergelangan? Saudara kan pegang pergelangan tangannya korban, ada bekas luka tembak,” tanya Hakim Wahyu.
“Tidak melihat yang mulia, karena satu faktor buru-buru juga yang mulia,” jawab Ahmad Syahrul Ramadhan.
“Leher,” tanya Hakim Wahyu.
“Saya tidak melihat yang mulia,” kata Ahmad Syahrul Ramadhan.
“Di belakang kepala,” tanya Hakim Wahyu.
“Tidak melihat yang mulia,” Ahmad Syahrul Ramadhan.
Ahmad Syahrul Ramadhan menambahkan dirinya dibantu 3 hingga 4 orang untuk memindahkan jenazah Brigadir J ke dalam kantong jenazah.
Baca Juga: Pihak Brigadir J Tolak Sidang Terdakwa Digabung: Richard ke Terang, Ricky dan Kuat Menuju Kegelapan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.