JAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan pemerintah daerah dan juga masyarakat bahwa kenaikan kasus Covid-19 akibat varian baru perlu jadi perhatian bersama.
"Kenaikan kasus Covid-19 perlu jadi perhatian bersama, perkuat lagi protokol kesehatan," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto, Jumat (4/11/2022), dikutip dari Antara.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan total kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB dan XBB.1 di Indonesia menjadi 12 orang hingga Kamis (3/11) lalu.
Sebanyak 12 kasus tersebut, 10 merupakan transmisi dari dalam negeri dan dua luar negeri, yakni Singapura.
Lebih lanjut, Agus Suprapto mengatakan, selain memperkuat protokol kesehatan, peningkatan cakupan vaksinasi dosis penguat atau booster juga perlu jadi prioritas.
Baca Juga: Simak, Ini Gejala Subvarian Omicron XBB dan XBB.1 yang Dialami 12 Pasien di Indonesia
"Masyarakat jangan lengah dan jangan abai karena pandemi Covid-19 belum berakhir, jangan bersikap euforia," katanya.
Adapun, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menginformasikan bahwa kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 5.303 pada Jumat (4/11) kemarin sehingga total pada saat ini mencapai 6.512.913 orang.
"Mulai meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 harus disikapi dengan penguatan disiplin prokes dan juga vaksinasi, selain itu juga perlu meningkatkan daya tahan tubuh, itu merupakan kuncinya," kata Agus.
Dia pun mengingatkan kepada masyarakat yang merasakan gejala yang mengarah kepada Covid-19 untuk segera melakukan tes atau memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sementara itu, dokter spesialis paru Agus Dwi Susanto Sp.P(K) mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga imunitas di masa pandemi Covid-19 dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
"Terutama di tengah kemunculan Covid-19 subvarian XBB maka sangat penting menjaga daya tahan tubuh, ditambah disiplin prokes dan vaksinasi," katanya.
Baca Juga: Siap-Siap! Luhut Prediksi Puncak Gelombang Varian Baru Covid-19 Terjadi Satu hingga Dua Bulan Lagi
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu menambahkan, gejala Covid-19 subvarian XBB secara umum tidak berbeda dengan gejala Covid-19 varian Omicron.
"Gejalanya seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, lemas dan pada beberapa orang bisa disertai keluhan sesak napas," katanya.
Agus Dwi Susanto juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada bukti bahwa Covid-19 subvarian XBB dapat menimbulkan penyakit yang lebih parah.
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.