Kompas TV nasional peristiwa

Siap-Siap! Luhut Prediksi Puncak Gelombang Varian Baru Covid-19 Terjadi Satu hingga Dua Bulan Lagi

Kompas.tv - 4 November 2022, 19:22 WIB
siap-siap-luhut-prediksi-puncak-gelombang-varian-baru-covid-19-terjadi-satu-hingga-dua-bulan-lagi
Foto arsip Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut memprediksi puncak gelombang Covid-19 Subvarian Omicron XBB akan terjadi pada Desember 2022 hingga Januari 2023. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi puncak gelombang Covid-19 Subvarian Omicron XBB akan terjadi pada Desember 2022 hingga Januari 2023.

Hal ini disampaikan Luhut dalam akun Instgram pribadinya @luhut.pandjaitan, Jumat (4/11/2022).

"Berdasarkan berbagai data yang telah kami amati dan berangkat dari trajectory kasus Covid-19 yang lalu, puncak gelombang berbagai varian baru ini diperkirakan akan terjadi pada satu hingga dua bulan kedepan," kata Luhut. 

Seperti diketahui, kasus Corona di Indonesia kembali naik hampir 5.000 kasus per hari.

Bahkan, khusus wilayah Jawa-Bali, kata Luhut, peningkatan kasus konfirmasi harian terlihat di seluruh Provinsi tersebut.

"Selain itu peningkatan angka kematian utamanya di Jawa Tengah dan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) juga naik cukup signifikan," lanjutnya.

Pemerintah, lanjut Luhut, akan terus berkaca pada kasus dan pola Covid-19 di negara lain sebagai salah satu cara untuk memprediksi segala kemungkinan yang terjadi ke depan.

Pemerintah, lanjutnya, juga terus mengamati peningkatan kasus di beberapa negara yang juga menunjukkan adanya peningkatan perawatan di rumah sakit dan tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan pertengahan tahun 2022.

Baca Juga: Kasus Covid-19 RI Alami Kenaikan, Kemenkes: Positivity Rate Jadi 15 Persen

Meski demikian, Luhut mengatakan, sejauh ini varian baru Corona ini diprediksi masih akan lebih rendah angkanya ketimbang Omicron di awal tahun.

"Namun, varian baru ini diprediksi akan tetap lebih rendah dibandingkan dengan awal tahun lalu yakni puncak varian Omicron," tegas Luhut.

Pemerintah juga tetap menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk membendung terjadinya keparahan yang lebih dalam yang disebabkan oleh varian baru ini.

Adapun diantaranya dengan meningkatkan kembali capaian vaksinasi booster dan terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan utamanya penggunaan masker di ruang-ruang tertutup.


 

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyebut, berdasarkan data Kamis (3/11) kemarin, terdapat 30 provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 selama 1 minggu terakhir.

Kasus harian, kata Syahril, juga melonjak 78 persen sehingga angka positivity rate menjadi 15,98 persen per Kamis kemarin.

"Per 3 Nvember, data yang kita update ada 30 provinsi yang mengalami kenaikan kasus dalam 1 minggu terakhir, Lalu ada 4 provinsi mengalami penurunan ya dalam sepekan," ujar Syahril dalam konferensi pers secara daring pada Jumat (4/11).

"Kemarin jumlah konfirmasi  (kasus positif) 4.951 dari 30.988 jumlah orang yang ditesting, yakni meningkat 78 persen sehingga positivity rate-nya menjadi 15,98 persen."

Baca Juga: Update! Kemenkes Laporkan Muncul 12 Kasus Omicron XBB dan XBB.1 di Indonesia, 10 Transmisi Lokal




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x