JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan penambahan kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia.
Budi menyebut, per Selasa (1/11/2022), kasus gagal ginjal di tanah air mencapai 325 orang. Artinya, terjadi penambahan sebanyak 21 kasus dari hari sebelumnya.
Hal ini disampaikan Menkes dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (2/11/2022).
"Jadi data per kemarin yang kita bisa monitor, ada 325 kasus ginjal akut di seluruh Indonesia," kata Budi.
"Dan memang ada konsentrasi di beberapa provinsi tertentu, terutama di daerah Sumatera Utara, daerah Jawa bagian barat, bagian timur, dan juga daerah Sulawesi Selatan."
Berdasarkan catatan Kemenkes, DKI Jakarta menjadi wilayah penyumbang terbanyak kasus gagal ginjal akut. Kemudian disusul oleh Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Aceh, Sumatera Barat, dan Bali.
Sementara itu, total angka kematian akibat gagal ginjal akut hingga Selasa (1/11) mencapai sebanyak 178 orang atau fatality rate (tingkat kematian) kasus ini mencapai 54 persen.
Baca Juga: Ada Cemaran, BPOM Segel 2 Perusahaan Farmasi Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut!
"Kematian ini sekitar 54 persen, sudah menurun dari kondisi sebelumnya yang mencapai 60 persen." ujarnya.
Budi merinci, berdasarkan sebaran usia, kasus gagal ginjal terbanyak ditemukan pada usia 1-5 tahun, yakni sebanyak 169 kasus.
Disusul 75 kasus pada anak usia kurang dari setahun, 42 kasus pada anak usia 6-10 tahun, dan 39 kasus pada anak usia 11-18 tahun.
Lebih lanjut, Budi mengeklaim terjadi penurunan temuan kasus konfirmasi dan kematian kasus gagal ginjal di Indonesia setelah adanya penghentian sementara penjualan dan penggunaan obat sirop.
Selain itu, Kemenkes sudah mulai memberikan obat penawar atau antidotum dengan merek Fomepizole kepada pasien.
Sementara itu, sebelumnya Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril telah meminta agar masyarakat terutama orang tua segera membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat apabila mengalami gejala gangguan ginjal akut progresif atipikal.
Gejala yang timbul dari penyakit ini yaitu demam, hilang nafsu makan, malaise, batuk pilek, mual, muntah, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan diare.
Kemudian berlanjut pada sulit kencing, berupa air seni berkurang atau tidak ada air seni sama sekali.
Baca Juga: Soal Kasus Gagal Ginjal, Polri Dalami Dugaan Kesengajaan Perusahaan Farmasi Ubah Bahan Baku Obat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.