JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sering, bahkan terlalu sering, bertukar pikiran dengan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto.
Jokowi menyatakan hal itu saat menjawab pertanyaan mengenai wejangan untuk Prabowo mempersiapkan diri menuju Pilpres 2024.
Kepala Negara menyebut diskusi yang dilakukannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra ini adalah tentang Indonesia pada masa depan.
"Kami saling tukar-menukar pikiran mengenai bagaimana Indonesia ke depan," kata Jokowi seusai menghadiri Indo Defence 2022 Forum and Expo di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Bahkan, dengan nada bercanda, Jokowi mengatakan bahwa frekuensi bertukar pikiran dengan Prabowo terlalu sering.
"Saya kira biasa berbicara, bukan sering, tapi terlalu sering berbicara dengan Pak Menhan itu," ujarnya.
Seperti diketahui, Partai Gerindra telah secara terang-terangan akan mengajukan Prabowo sebagai calon presiden untuk kontestasi tahun 2024.
Jokowi mengatakan dirinya mendukung Menhan Prabowo. Menurut Jokowi, komitmen itu telah disampaikan sejak awal.
Baca Juga: Jokowi: Sejak Awal Saya Sampaikan Dukung Prabowo
Meski demikian, Jokowi memberikan tanggapan tersebut dalam konteks pemerintahan.
"Sudah sejak awal, kok restu-restu? Sejak awal saya menyampaikan mendukung beliau (Prabowo)," ucap Jokowi.
Dalam Indo Defence 2022, Jokowi bersama Prabowo dan para pejabat di sektor pertahanan menyaksikan demonstrasi keahlian prajurit dan alutsista TNI serta meninjau berbagai produk alutsista dalam negeri.
Jokowi juga berbicara mengenai pentingnya kerja sama dengan perusahaan dari negara lain.
"Bersama Menteri Pertahanan Pak Prabowo ini saya melihat bagus untuk promosi juga utamanya produk peralatan pertahanan dan keamanan dan juga yang paling penting adalah tadi saya sampaikan ke pentingnya kerja sama kita dengan perusahaan-perusahaan dari negara lain," kata dia.
"Dan kita tahu semuanya perkembangan global yang perlu disikapi oleh industri pertahanan dalam negeri kita."
"Karena kita tahu indikasi anggaran pertahanan di negara-negara NATO di Timur Tengah dan juga di Asia Timur ini ada kecenderungan naik sangat drastis serta kemunculan teknologi-teknologi militer yang baru ini juga perlu kita ikuti bersama."
Baca Juga: Jokowi soal Menteri Tak Perlu Mundur bila Mau Nyapres: Kalau Ganggu Tugas, Dievaluasi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.