JAKARTA, KOMPAS TV - Hasil Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektabilitas PDIP masih menempati peringkat teratas bila dibandingkan dengan partai politik (parpol) lainnnya. Posisi kedua dalam survei ini ditempati oleh Partai Golkar.
Peneliti LSI Denny JA Ade Mulyana menyebutkan, PDIP memperoleh elektabilitas sebesar 20,19 persen. Sementara, partai Golkar 14,5 persen.
Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Publik Lebih Percaya Listyo Sigit Dibanding Polri, Selisihnya 6 Persen
“Jika pemilu diadakan hari ini, dari 16 partai, mayoritas memili PDI Perjuangan dengan perolehan 20,19 persen, diikuti Partai Golkar 14,5 persen dan Posisi ketiga ada Partai Gerindra 9,8 persen,” kata Ade dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/11/2022).
Selanjutnya, PKS menempati peringkat keempat dengan elektabilitaas sebesar 8,3 persen, diikuti PKB dengan elektabilitas 5,9 persen. Posisi keenam diisi oleh Partai Demokrat dengan 5,4 persen.
“Kemudian Nasdem 3,9 persen, dan ada partai-partai lain seperti perindo yang kemarin tidak lolos di parlemen ternyata sekarang ada peningkatan di sini sebesar 3 persen,” kata Ade.
Sementara itu, ada beberapa partai lama namun saat ini jumlah perolehan elektabilitasnya masih belum mencapai 4 persen. Mereka adalah PAN, PPP, Hanura dan sejumlah partai lainnya.
”Masih ada yang belum menjawab sebesar 21,6 persen,” ujar Ade.
Ia menjelaskan, setidaknya ada dua alasan PDIP masih mendapatkan elektabilitas tertinggi. Pertama, Presiden Jokowi masih populer.
Alasan kedua, karena PDIP menjadi pahlawan menolak perpanjangan jabatan presiden dan presiden tiga periode.
"Dalam hal ini, penolakan PDIP terhadap dua isu tersebut sejalan dengan keinginan rakyat," ujarnya.
Sementara itu, untuk Partai Golkar yang menempati peringkat kedua karena kepuasan publik terhadap penanganan Covid-19.
"Dua aktor utama yang dikenal luas bertanggung jawab atas penanganan Covid-19 adalah Airlangga Hartarto dan Luhut Panjaitan. Keduanya dikenal sebagai tokoh Golkar."
"Golkar masih unggul, publik optimistis ekonomi rumah tangga tahun depan lebih baik. Publik yang menyatakan ekonomi rumah tangga mereka tahun depan lebih baik berada di atas 60 persen," ujarnya.
Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Duet Ganjar-Airlangga Bisa Menang pada Pilpres 2024
Survei ini dilakukan pada tanggal 11-20 September 2022 dengan melibatkan 1.200 responden. Metodologi sampling yang digunakan yakni multistage random sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner dan Survei ini memiliki tingkat margin of error sebesar +/- 2,9 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.