JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Kompolnas Albertus Wahyurudhanto merespons pertemuan tujuh mantan kapolri dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia menilai ada dua hal yang bisa dilihat dalam pertemuan itu.
“Secara eksplisit ini merupakan petunjuk kepada publik ada dukungan,” ujarnya dalam program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Jumat (28/10/2022).
Sementara, secara implisit ia melihat kedatangan mantan tujuh kapolri itu sebagai bentuk kesolidan. Artinya, sekalipun mereka sudah pensiun, namun semangat menjaga marwah Polri masih ada.
Ia berpendapat kedatangan tujuh mantan kapolri itu sebagai bentuk mencegah bom waktu. Ia tidak menampik, rentetan kasus yang menimpa elite Polri justru berimbas kepada seluruh anggota di institusi tersebut.
Baca Juga: Ucapan Jenderal Listyo Sigit setelah Didatangi Tujuh Eks Kapolri: Terima Kasih, Pak!
“Menurut saya ini persoalan personal yang berimbas kepada institusi dan jika tidak dikendalikan dengan baik bisa muncul krisis leadership (kepemimpinan),” ucapnya.
Ia sepakat dengan perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi ketika mengumpulkan kepala satuan wilayah di istana negara baru-baru ini. Ada sejumlah poin yang menjadi pengungkit untuk mendorong kembali citra Polri.
“Ketika kesalahan dilakukan di level elite, seperti FS dan TM, institusi menjadi beban, jangan sampai 460.000 personel mentalnya turun gara-gara kasus elite,” tutur Albertus.
Baca Juga: Prihatin dengan Rentetan Kasus yang Menerpa Polri, 7 Mantan Kapolri "Turun Gunung"
Ia mendorong kapolri untuk tidak ragu melakukan tranformasi secara radikal. Misal, amputasi terhadap pungli.
“Kehadiran tujuh mantan kapolri itu sebagai bentuk nyata dukungan, kapolri jangan ragu-ragu,” ia menegaskan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.