JAKARTA, KOMPAS.TV - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah menerima 49 pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal sejak Januari 2022.
Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti mengatakan seluruh pasien yang dirujuk ke RSCM datang dengan kondisi telah mengalami anuria atau tidak memproduksi air kecil (urine).
"Semua pasien-pasien yang masuk ke RSCM, sudah tidak bisa kencing," kata Lies dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/10/2022), dikutip dari video Kompas TV.
Dia menjelaskan dari total pasien gangguan ginjal akut yang dirawat di RSCM, 63 persen atau sekitar 31 anak meninggal dunia.
"Angka kematiannya 63 persen. Bayangkan lebih dari 50 persen," kata dia.
Sementara itu, jumlah balita yang sembuh setelah mendapat perawatan sebanyak 7 orang.
Serta yang masih dirawat di RSCM sebanyak 11 anak.
"Jadi yang pulang 7 orang, sekarang yang masuh di RSCM ada 11 orang," jelasnya.
Baca Juga: Kabar Baik! Obat Gangguan Ginjal Akut Sudah Ditemukan, Pemerintah Beli dari Singapura
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya telah menemukan obat untuk menangani pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal yakni antidotum dari Singapura.
Ia mengatakan obat tersebut sudah dites oleh tim ahli ginjal nasional dari RSCM.
Hasilnya, kata dia, 4 dari 6 pasien gagal ginjal akut menunjukkan respons positif.
"Sekarang sudah ditemui obatnya. Tim RSCM sebagai tim ahli ginjal nasional kita datangkan obatnya dari Singapura kita coba dari 6 pasien, 4 positif responsnya,” kata Budi dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang dipantau secara virtual, Jumat (21/10).
Melihat respons obat tersebut, Budi pun menuturkan pihaknya akan segera mendatangkan obat tersebut dalam jumlah yang cukup banyak.
Sementara itu, Kemenkes mencatat jumlah penderita gangguan ginjal akut misterius mencapai 206 kasus yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia hingga Selasa (18/10/2022). Sebanyak 99 di antaranya meninggal dunia.
Baca Juga: Menkes Sebut 4 dari 6 Pasien Gagal Ginjal Akut Responsif pada Obat Antidotum Asal Singapura
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.