JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah wilayah di Indonesia telah memasuki musim penghujan. Pakar kesehatan mengingatkan sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai di musim penghujan.
Medical Underwriter Sequis dr Debora Aloina Ita Tarigan memaparkan, saat musim hujan terjadi perubahan cuaca yang cukup ekstrem dan menyebabkan suhu udara relatif lebih dingin, akibatnya tubuh lebih mudah terserang penyakit.
Tubuh manusia sangat sensitif pada perubahan suhu, sehingga tubuh akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur dan hal ini dapat mempengaruhi imunitas tubuh.
Adapun beberapa penyakit yang mengintai saat musim hujan, yakni infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), yakni batuk, pilek, influenza, dan bronkitis.
Terdapat pula penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari nyamuk Aedes Aegypti, yakni penyakit Zika (Zika disease), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan demam Chikungunya.
Selain itu, lanjut Debora, saat musim hujan juga terdapat risiko gangguan penyakit yang disebabkan oleh patogen (bakteri, parasit, jamur).
Gangguan penyakit tersebut, lebih menyerang daerah yang terdapat banyak sampah dan terkena banjir.
"Jika sampah mengontaminasi bahan makanan, makanan siap saji, atau air maka ketika dikonsumsi dapat menghancurkan sel-sel tertentu pada tubuh dan menyebabkan penyakit demam tifoid, kolera, dan disentri juga hepatitis,” kata Debora dikutip dari Antara, Minggu (16/10/2022).
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Ini Tips Mudah agar Tak Mudah Terserang Penyakit
Debora mengatakan, penyakit lainnya yang patut diwaspadai saat musim hujan adalah ancaman paru-paru basah. Penyakit tersebut dapat disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur.
Dia menyebut, penyakit ini rentan menyerang orang yang rutin menggunakan tempat yang lembab, yakni yang kurang mendapatkan cahaya matahari, dan sirkulasi/pertukaran udara kurang.
Pasalnya ruangan lembab menjadi tempat yang disenangi virus, bakteri, jamur, dan tungau untuk tumbuh dan berkembang.
Pada beberapa kondisi paru-paru basah kemungkinan tidak berat dan bisa sembuh dengan cepat. Sebaliknya, jika sudah terinfeksi paru-paru basah namun dibiarkan atau tidak diobati secara medis, maka penyakit dapat berkembang lebih berat dan serius.
Penyakit paru-paru basah memiliki gejala seperti, batuk kering dan demam, sulit bernafas saat berbaring, nyeri dada hingga terasa sesak nafas dalam jangka waktu yang panjang atau berulang.
"Jangan sampai kita abai, menebak-nebak, atau berusaha menyembuhkan sendiri. Semakin cepat dikenali maka semakin cepat ditangani dokter dan mengurangi risiko penyakit semakin parah,” ucapnya.
Dia pun menyarankan agar selalu memperhatikan kebersihan dalam rumah, memastikan kamar tidur memiliki ventilasi udara yang baik, senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air bersih serta menggunakan masker di lingkungan berpolusi atau bila dekat dengan orang yang tampak sedang flu dan batuk.
"Ada baiknya juga orang-orang membentengi diri dengan vaksin influenza dan vaksin pneumonia (vaksin PCV) karena virus penyebab penyakit ini bekerja dengan cara menginfeksi saluran pernapasan bagian atas dan menyebabkan pneumonia," jelasnya.
Baca Juga: Penyakit Gagal Ginjal Misterius Serang Anak, Bagaimana Ginjal Bekerja?
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.