JAKARTA, KOMPAS.TV - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan menilai somasi Aremania, kelompok suporter Arema FC, terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 125 orang, keliru.
“Aneh, siapa yang berbuat siapa yang disomasi. Ini kadang-kadang kita keliru melakukan upaya hukum,” ucap Ade, Kamis (6/10/2022), seperti dilaporkan jurnalis KOMPAS TV, Cindy Permadi.
“Saya juga berpikir Pak Jokowi salah apa dia disomasi oleh Aremania, apa salahnya Pak Jokowi?”
Baca Juga: Jawab Permintaan Maaf Ferdy Sambo, Kamaruddin: Kejahatannya Berjubel Libatkan Banyak Polisi
Ade menuturkan, seharusnya Aremania berpikir realistis dalam upaya hukum yang dilakukan terkait tragedi Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam lalu.
Menurut dia, somasi lazimnya dilakukan untuk perbuatan yang tidak diinginkan.
“Apakah Pak Jokowi berbuat dalam hal itu? Kan enggak kan. Ngaco juga kan, nanti ujung-ujungnya besok-besok tikus mati di got Pak Jokowi disomasi. Repot juga itu,” kata Ade.
“Ada orang yang lihat tikus mati di got atau orang melihat tikus ditabrak sama sepeda motor, Pak Jokowi di somasi. Apa korelasi dan relevansi secara objektif hukumnya? Ngawur aja itu.”
Untuk diketahui, dalam tragedi tewasnya ratusan orang di Stadion Kanjuruhan, bukan hanya Presiden Jokowi yang disomasi.
Baca Juga: Antisipasi Hakim Tolak Dakwaan Ferdy Sambo, Gayus: Jaksa Harus Kuat Sajikan soal Pembunuhan Yosua
Selain Presiden Jokowi, Aremania juga melakukan somasi terhadap delapan pihak lainnya, yaitu Menpora Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, DPR RI.
Lalu, Ketua Umum PSSI, Direktur Utama PT LIB, Manajemen Arema FC, hingga panitia pertandingan.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.