MALANG, KOMPAS.TV - Salah satu relawan yang membantu mengevakuasi korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Achwan Affani mengisahkan suasana di RS Wava Husada Kepanjen usai insiden tersebut pecah.
Achwan mengungkapkan petugas medis tampak syok melihat puluhan jenazah tergeletak di area rumah sakit. Bersama rekannya, Dhana, ia membuat sistem agar korban bisa didentifikasi.
"Jumlahnya di (RS) Wava yang kami hitung kasar atau manual itu ada 101 jenazah. Dari jumlah tersebut 17 sisanya belum teridentifikasi," jelasnya dikutip dari Surya Malang, Kamis (4/10/2022).
Ia melanjutkan suasana di Wava, tampak kacau. Banyak Aremania mencari keluarganya dari baringan jenazah itu. Ia mengatakan banyak warga mengambil langsung jenazah.
Sementara jenazah yang belum bisa teridentifikasi dibawa ke RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Baca Juga: BTS ARMY Indonesia Galang Dana untuk Korban Kanjuruhan, Rp400 Juta Lebih Terkumpul
"Banyak Aremania melihat jenazah dan mencari keluarganya, petugas medis syok, banyak dari warga yang mengambil langsung jenazah tanpa diidentifikasi," lanjutnya.
Bergeser ke Rumah Sakit Teja Husada, Achwan kaget karena banyak jenazah belum terurus.
Menurutnya ada sekitar 34 jenazah yang belum dievakuasi dan tergelatak di paving halaman RS. Saat itu hujan turun mengguyur wilayah tersebut.
"Kami sempat syok melihat jenazah dibiarkan tergeletak di paving halaman rumah sakit. Sementara kondisinya di luar hujan," katanya.
Jenazah-jenazah itu kemudian dibawa Achwan ke RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang.
"Total dari kami yang berangkat dari Malang Kota itu ada enam ambulans," tuturnya.
Baca Juga: Soal Kanjuruhan, Jokowi : Usut Tuntas, Beri Sanksi Pada Yang Bersalah
Sumber : Surya
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.