MALANG, KOMPAS.TV - Skuad beserta pelatih Arema FC melakukan tabur bunga di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (3/10/2022), untuk mengenang para korban tragedi pada Sabtu (1/10) lalu. Peristiwa di Kanjuruhan menyebabkan 125 orang meninggal dunia dan ratusan lain luka-luka.
Para pemain bersama pelatih Javier Roca dan manajer klub Ali Rifki. Sebelum memasuki stadion, mereka memanjatkan doa di depan Tugu Singa.
Saat memasuki lapangan Kanjuruhan, para pemain menaburkan bunga. Suasana haru membuat tangis tangis tak terhindarkan.
Kapten Arema FC Johan Alfarizi dan Dendi Santoso menangis sesenggukan. Para pemain lain tertunduk tanpa suara.
Baca Juga: Begini Kesaksian Aremania yang Menjadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Korban: Panik Karena Gas Air Mata
Ali Rifki berharap tragedi ini tak berulang lagi di kemudian hari. Ia pun berharap pihak berwenang menginvestigasi tuntas kejadian ini.
"Kami pasrahkan penyelidikannya ke pemerintah. Kami dari manajemen fokusnya ke keluarga korban, melihat yang lagi sakit memberikan semangat, bantuan, apa pun yang dibutuhkan," kata Ali kepada Antara.
Sementara itu, Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mengungkapkan bahwa manajemen, pelatih, serta pemain syok, sedih dan tidak bisa berkata-kata atas Tragedi Kanjuruhan.
Dia sangat menyesali tragedi besar tersebut. Tragedi itu, kata Gilang, terjadi di luar nalar.
"Bahkan para pemain ikut menggotong dan memberi pertolongan kepada suporter. Mereka ikut menyaksikan suporter meninggal," kata Gilang sambil terisak.
Setelah tabur bunga di Kanjuruhan, Gilang melayat ke rumah korban guna memberikan bantuan dan dukungan.
"Kami datang memberikan bantuan, santunan dan semangat kepada mereka. Saya siap memberikan bantuan, santunan, meskipun itu tidak akan bisa mengembalikan nyawa korban," kata Gilang.
Baca Juga: Pertandingan Berakhir Tragis, Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana Menangis Minta Maaf!
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.