JAKARTA, KOMPAS.TV - Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan, ada 43,9 persen pemilih muda berusia 17-39 tahun yang merasa tidak bebas menyampaikan kritik kepada pemerintah.
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini menilai di era keterbukaan saat ini membatasi berpendapat sudah tidak relevan.
Menurutnya masalah utama anak muda tidak bebas menyampaikan kritik yakni belum menggunakan instrumen yang ada dalam menyampaikan pikirannya.
Baca Juga: Survei CSIS: 43,9 Persen Anak Muda Mengaku Belum Bebas Menyampaikan Kritik ke Pemerintah
Di sisi lain pembatasan di antara masyarkat, saling serang satu sama lain, atau sekarang disebut cancel culture juga jadi isu penting dalam kebebasan berpendapat.
"Masalah negara membatasi tidak relevan. Kalau ada yang salah, sekarang alarm bunyi dimana-mana. Tidak begitu relevan lagi dalam konteks hari ini," ujar Faldo dalam pesan tertulisnya, Kamis (29/9/2022).
Faldo menambahkan keterlibatan anak muda dalam organisasi juga menjadi isu penting. Kritik yang disampaikan nantinya bisa menjadi agenda bersama di organisasi sampai ke akar rumput.
Namun mendorong anak muda untuk menyampaikan pendapat dengan instrumen yang ada bukan hanya tugas pemerintah, tapi semua elemen termasuk civil society dan partai politik.
Baca Juga: Survei CSIS: 70 Persen Responden Ahli Skeptis soal Pembangunan IKN
"Saya kira ini jadi tugas kita semua," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.