Pengamat: Banyak ASN Kemendikbud Curhat Tidak Nyaman dengan "Tim Bayangan" Nadiem Makarim

JAKARTA, KOMPAS.TV - "Tim Bayangan" atau Shadow Organization yang disebutkan oleh Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menuai kritik dari sejumlah pihak.

Kendati demikian, pihak Kemendikbud telah melakukan klarifikasi bahwa "Tim Bayangan" itu merupakan vendor saat menuai kritik tajam dari anggota Komisi X DPR RI Fraksi Demokrat Anita Jacoba Gah.

Pengamat pendidikan dari Vox Populi Institut, Indra Charismiadji, mengatakan, langkah Mendikbud Nadiem membentuk "Tim Bayangan" itu juga dianggap kurang tepat.

"Saat lembaga seperti DPR tidak tahu keberadaan organisasi bayangan ini, jelas-jelas merupakan bentuk pelecehan terhadap sistem ketatanegaraan Indonesia," ujar Indra Charismiadji kepada Kompas TV, Rabu (28/9/2022).

Baca Juga: Tak Semua Guru Bisa Akses Aplikasi Nadiem Makarim, Pengamat: Wawasan Nusantaranya Sempit

Indra mengingatkan bahwa Mendikbud Nadiem harus menyadari bahwa dirinya sekarang merupakan menteri bukan lagi CEO yang bisa sesuka hati.

"Apalagi Mendikbud mengatakan bahwa Product Manager setara Dirjen. Ini benar-benar merusak tatanan kenegaraan," ungkapnya.

Selain itu, Indra menilai alasan Nadiem Makarim membentuk "Tim Bayangan" karena tidak percaya dengan kemampuan aparatur sipil negara (ASN) yang sudah memiliki pengalaman jauh lebih banyak.

"Merusak suasana kerja di Kemendikbud sudah mulai banyak yang curhat kalau ASN Kemendikbud sangat tidak nyaman dengan kehadiran organisasi bayangan ini," tutur dia.

Organisasi bayangan ini pun, lanjut Indra berpotensi melanggar undang-undang ran regulasi yang ada.

"Misalnya UU ASN, UU Pengadaan Barang dan Jasa, Perpres tentang Kemendikbud," tutupnya.

Baca Juga: Soal "Tim Bayangan" Nadiem Makarim, Pengamat: Tak Percaya Diri Bentuk Tim ASN Solid

Penjelasan Kemendikbud

Kemendikbud melakukan klarifikasi bahwa "shadow organization" yang disebut oleh Nadiem tersebut merupakan sebuah tim Information and Technology (IT).

"Tim teknologi yang disebutkan Mas Menteri ini adalah para ahli di bidang teknologi, data, dan aplikasi yang terlibat dalam merancang dan mengembangkan berbagai platform teknologi untuk sektor pendidikan," ujar Kepala Pusdatin Kemendikbud Ristek Hasan Chabibie, Minggu (25/9/2022) dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Tim Bayangan Nadiem Makarim, Diberi Tepuk Tangan PBB, Disemprot DPR RI

Adapun tim tersebut IT itu berasal dari GovTech Edu yang berada di bawah PT Telkom Indonesia.

Tim yang terdiri dari 400 orang tersebut, kata Hasan, berkolaborasi intensif dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek serta unit-unit teknis terkait.

Tujuannya untuk pelaksanaan riset, pematangan konsep, pengembangan produk teknologi dan optimalisasi pemanfaatan layanan digital.