Johan Budi menegaskan bahwa pembentukan "Dewan Kolonel" ini tidak ada kaitannya dengan DPP PDIP.
Ia menuturkan, Dewan Kolonel dibentuk atas keinginan sekelompok anggota Fraksi PDIP.
Johan Budi menegaskan bahwa "Dewan Kolonel" tetap menunggu keputusan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pencalonan presiden untuk Pemilu 2024 nanti.
"Tentu kita masih nunggu keputusan Ibu Ketua Umum siapa yang (dipilih). Tapi, kita sudah prepare duluan kalau misalnya nanti Mbak Puan yang ditunjuk, tim ini sudah siap," ucap Johan.
Baca Juga: Puan: PDIP Harus Solid Untuk Kemenangan 2024
Eks Jubir KPK itu juga menjelaskan, hingga kini, "Dewan Kolonel" pendukung Puan itu terdiri dari 12 orang.
Namun, Budi hanya mengungkapkan enam orang di antaranya. "Trimedya, Pak Hendrawan, Masinton, pokoknya ada enam. Mbak Agustin. Jadi, awal itu cuma enam orang. Termasuk saya, kan saya yang ngusulin," jelasnya.
Budi lantas menambahkan, "Dewan Kolonel" ini akan dipimpin oleh 'jenderal'. Bahkan ada penyebutan istilah kolonel sebagai pemimpin.
Kolonel itu yaitu Ketua Fraksi PDI-P DPR Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi PDI-P Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
"Nah kolonel kan pasti ada jenderal. Jenderalnya adalah Pak Utut sama Pak Pacul. Ini saya cerita sebenarnya," beber Budi.
Sementara itu, anggota PDI P lain, Trimedya Panjaitan ditugaskan sebagai Koordinator Dewan Kolonel. Adapun yang disebut prajurit adalah para kader PDI P.
Sumber : Kompas TV/kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.