JAKARTA, KOMPAS TV - Sinyal duet Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada gelaran Pilpres 2024 nanti, kian kuat.
Hal ini setelah keduanya melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada Minggu (18/9/2022) malam.
Baca Juga: Anies, AHY, JK, Syaikhu, dan Surya Paloh Bertemu, Demokrat: Ada Harapan Baru
Salah satu persyaratan untuk mengusung pasangan capres-cawapres dalam pesta demokrasi, yaitu gabungan partai politik atau parpol memenuhi presidential threshold sebesar 20 persen.
Simulasi koalisi Demokrat-Nasdem-PKS mencapai 28,5 persen kursi di DPR atau dengan kekuatan 163 kursi yang bisa menjadi kekuatan terbesar.
Menanggapi hal itu, Analis Politik dari Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menjelaskan, setidaknya ada tiga faktor yang bisa mewujudkan duet Anies-AHY pada Pilpres 2024 nanti.
"Faktor pertama tentu saja tren elektabilitas Anies-AHY ini. Kalau terus tumbuh, moncer, maka tentu saja itu modal utama beliau. Apalagi Anies dibilang akan redup setelah tak lagi berkuasa," kata Pangi kepada Kompas TV, Selasa (20/9/2022).
Ia menyebut, variabel lainnya yaitu tidak adanya parpol yang ke luar dari koalisi. Demokrat, PKS dan Nasdem harus solid dan tidak boleh ada yang terpengaruh dengan koalisi parpol lainnya.
"Nasdem menjadi kunci. Kalau nasdem ditarik, selesai. Ini tidak bisa terwujud. Kalau satu mundur itu disebut dengan patahan."
"Dalam koalisi ini tentu tidak bisa dinafikan partai ini bisa meyakinkan masyarakat kalau Anies-AHY itu kalau parpol masih ragu, maka tidak bisa," ujarnya.
Selain itu, kata Pangi, ketiga tokoh dari masing-masing parpol harus duduk bareng menyolidkan kekuatan untuk mengusung Anies-AHY di Pilpres 2024 mendatang.
Mereka adalah Ketua Umum Partai Nasdem, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
"Dalam lem perekat koalisi ini tergantung pada king maker, yaitu Surya Paloh, Syaikhu dan SBY. Apalagi SBY akan turun gunung dan king maker sebagai arsitek bagaimana mengatur dalam koalisi ini," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai pertemuan Anies-AHY dengan JK, Surya Paloh dan Syaikhu adalah sebuah kode keras kepada publik bahwa Demokrat, PKS dan Nasdem akan berkoalisi.
"Ini kode keras mereka akan berkoalisi di Pilpres 2024. Sejak lama nama Surya Paloh, JK, Syaikhu, Anies, dan AHY dikaitkan dengan poros politik tersendiri di luar poros politik kubu pemerintah," ujarnya.
Menurut dia, pertemuan itu layaknya memperkenalkan ke masyarakat kalau Anies-AHY akan menjadi peserta Pilpres 2024, walaupun Demokrat, PKS dan Nasdem belum resmi berkoalisi.
Baca Juga: Potret Akrab AHY, Anies, dan Surya Paloh di Acara Pernikahan
"Meski tak ada narasi koalisi, tapi foto ini banyak bicara bahwa mereka siap berkongsi menghadapi pilpres. Ini semacam soft launching duet anies-AHY. Foto ini kurang satu, tak ada SBY. Padahal soal Demokrat, SBY selalu turun gunung," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.