JAKARTA, KOMPAS TV - Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko widodo atau Jokowi.
Hal ini menanggapi pemecatan Jhoni Allen Marbun dari Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat yang diputuskan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 93/P Tahun 2022.
Baca Juga: Perjalanan Politik Jhoni Allen, Gagal Kudeta Ketum Partai Demokrat kini Diberhentikan dari DPR
Pemberhentian sebagai anggota DPR, tidak terlepas dari gonjang-ganjing perebutan Ketua Umum Partai Demokrat pada tahun lalu oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Jhoni berada dalam barisan Moeldoko. Namun upaya kudeta ini tidak berhasil. Pemerintah dan pengadilan tidak mengakui kepemimpinan mantan panglima TNI itu.
"Terima kasih kepada bapak Jokowi, karena bagaimana pun pak Jhoni Allen telah melanggar AD/ART dan pakta integritas maupun kode etik internal Partai Demokrat," kata Herzaky di Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Ia menjelaskan, keputusan itu menandakan kalau tidak ada masalah dualisme di dalam partai berlambang bintang mercy tersebut.
"Dualisme itu memang tidak, karena kantor DPP dimana? Ada orang nggak yang kantor DPP dua? DPD dua? Ada nggak kantor tingkat kabupaten/kota dua? Tidak ada!. Memang tidak ada dualisme," ujarnya.
Menurut dia, munculnya isu dualisme di internal Partai Demokrat, karena terdapat kelompok yang mempunyai kekuatan finansial. Sehingga ingin memecah belah Partai Demokrat.
"Mereka ini gerombolan yang punya kekuatan finansial saja dan dekat dengan kekuasaan, sehingga seakan-akan mereka itu Demokrat. Padahal yang hadir kongres 400 orang itu, satu orang pun enggak ada yg punya KTA Demokrat. Itu malah caleg-caleg partai lain, ini jadi lucu," kata Herzaky.
Selain itu, kata dia, pemecatan Jhoni Allen dari Partai Demokrat memperlihatkan kalau para kader setia terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai orang nomor satu di Partai Demokrat.
Baca Juga: Nasdem Tetap Komunikasi Intens dengan PKS dan Demokrat, Meski Puan Sudah Ketemu Surya Paloh
"Mereka mengganggu kita, berusaha merebut secara paksa kepemimpinan sah Partai Demokrat ditangan mas AHY. Aspirasi inilah yang ditangkap mas AHY akhirnya diputuskan memecat mereka, termasuk mas Jhoni allen," kata Herzaky.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.