JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Cholil Nafis ikut menanggapi kenaikan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak yang diumumkan sejak akhir pekan lalu.
"Intinya BBM naik, meskipun bukan di tanggal 1 September 2022. Pikirkan matang-matang agar tidak berjanji jika sekiranya tak bisa menepatinya," kata Cholil via Twitter, Minggu (4/9/2022)
"Masyarakat menanggung beban, hanya doa, sabar dan upaya keras untuk meringankannya," ucap sosok yang juga dosen di UIN Syarif Hidayatullah dan Universitas Indonesia itu.
Seperti diketahui, pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, meliputi Pertamax, Pertalite dan Solar pada Sabtu (3/9) lalu.
Harga Pertalite naik menjadi Rp10.000/liter dari harga sebelumnya dari Rp7.650. Harga solar subsidi naik dari Rp5.150 menjadi Rp 6.800/liter. Adapun harga Pertamax Rp14.500/liter dari semula Rp12.500.
Intinya BBM naik meskipun bukan di tgl 1 September 22. Pikirkan matang2 agar tdk berjanji jk sekiranya tak bisa menepatinya. Krn kondisi ekonomi berubah sehingga memaksa kebijakan harus berubah
— cholil nafis (@cholilnafis) September 4, 2022
.
Masyarakat menanggung beban, hanya doa, sabar dan upaya keras utk meringankannya
Baca Juga: Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa dan Buruh Bakal Serbu Istana Negara hingga Gedung DPR RI
Sebelum resmi diumumkan pada akhir pekan kemarin, anggota Komisi VII DPR RI Willy Midel Yoseph sempat mengusulkan agar MUI mengeluarkan fatwa terkait kenaikan harga BBM.
Hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 24 Agustus 2022 lalu.
"Mungkin salah satu cara yang paling pas menurut saya, itu (melalui fatwa MUI-red), diawasi juga enggak ada hasilnya, tetap jebol, ya kita coba lagi dengan cara yang luar biasa menggunakan fatwa MUI," kata WIlly saat itu, seperti diwartakan Kompas.com.
Baca Juga: Respons Intelijen Hadapi Gelombang Demo Tolak Kenaikan BBM di Berbagai Daerah
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.