JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Intelejen Negara (BIN) memberikan respons atas adanya rencana gelombang demonstrasi di berbagai daerah yang menentang kenaikan harga BBM bersubsidi.
Hal itu menyusul pengumuman pemerintah pada akhir pekan lalu yang menaikkan harga BBM berupa Solar, Pertalite hingga Pertamax.
Wawan Purwanto, juru bicara BIN, meminta masyarakat berunjuk rasa sesuai aturan.
"Demo bukan sesuatu yang dilarang, tetapi harus mengikuti aturan main, seperti waktu, dan tidak boleh anarkis, serta memberitahukan sebelumnya kepada yang berwajib," kata Wawan dalam keterangan tertulis via Tribunnews, Minggu (4/9/2022).
"Hal ini dimaksudkan untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan," imbuhnya.
Baca Juga: Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa dan Buruh Bakal Serbu Istana Negara hingga Gedung DPR RI
Terlepas dari soal demo, Wawan juga berharap masyarakat dapat membantu mengawasi penyaluran bantuan tunai, yang diberikan pemerintah selepas kenaikan harga BBM.
Menurutnya, hal itu penting agar bantuan tersalur secara akurat dan tidak menimbulkan kecemburuan
Sejak wacana kenaikan BBM menguat pada akhir Agustus 2022, hingga secara resmi diumumkan pada Sabtu (3/9) lalu, pemerintah telah menghadapi gelombang unjuk rasa di berbagai daerah.
Misalnya pada hari ini, Senin (5/9), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berencana berunjuk rasa di depan Istana Negara mulai pukul 13.00 WIB.
Selain itu, gabungan mahasiswa dan masyarakat Brebes juga merencanakan demonstrasi hari ini mulai pukul 08.00 WIB, dengan titik kumpul di Stadion Karang Birahi, Brebes.
Presiden Konfederasi Buruh Seluruh Indonesia (KSPI) Said Iqbal juga menyebut bakal ada demo serentak di seluruh daerah pada Selasa (6/9).
Baca Juga: Cara Mendapatkan Bansos atau BLT BBM Terbaru, Tidak Ribet.
Baca Juga: Selamat! Pertamina Masuk 500 Perusahaan Terbaik Dunia, Peringkat 5 di Asia Tenggara
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.