SBY Disebut Menyembah, Demokrat Buka Peluang untuk Proses Hukum Kamaruddin Simanjuntak

JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Demokrat buka peluang untuk melakukan proses hukum terhadap pengacara Kamaruddin Simanjuntak yang mengaku-ngaku pernah disembah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pernyataan itu disampaikan Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai Demokrat Mehbob kepada Jurnalis Kompas TV Putri Aulia Faradina, Jumat (2/9/2022).

“Kalau masalah kami akan menindaklanjuti kepada proses hukum, kemungkinan itu selalu ada,” ucap Mehbob.

“Sambil kami mencermati perkembangan hoaks yang diciptakan Kamaruddin.”

Baca Juga: Pengamat: Narasi Komnas HAM soal Pelecehan Seksual Bisa Jadi Dasar Putri Candrawathi Bela Diri

Mehbob mengungkapkan, pihaknya sejauh ini sudah melayangkan somasi kepada Kamaruddin Simanjuntak untuk meminta maaf kepada SBY maupun Partai Demokrat.

Namun, lanjut Mehbob, hingga saat ini belum ada respons dari Kamaruddin Simanjuntak perihal somasi yang disampaikan Partai Demokrat.

“Sampai saat ini kami belum menerima jawaban somasi dari Kamaruddin,” kata Mehbob.

Meski demikian, Mehbob menyampaikan Partai Demokrat tidak akan memaksa Kamaruddin Simanjuntak untuk meminta maaf.

Sebab, meminta maaf atau tidak meminta maaf kepada SBY maupun Partai Demokrat adalah haknya.

Baca Juga: Ahli Psikologi Forensik: Narasi Komnas HAM Abadikan Stigma Pelaku Pelecehan Seksual untuk Brigadir J

“Kalau Kamaruddin tidak akan meminta maaf kepada Pak SBY maupun PD itu hak dia, kami tidak bisa memaksanya minta maaf kepada kami,” ujar dia.

Tapi, lanjut Mehbob, fakta hukum bahwa dirinya menyebut sebagai pengacara yang pernah disembah oleh SBY sudah beredar luas di media sosial.

“Fakta hukum yang sudah beredar di TikTok, bahwa Kamaruddin dengan sombongnya dia bilang satu-satunya lawyer yang pernah disembah presiden adalah dia, itu adalah fakta hukum dan itu sudah beredar luas,” tegas dia.

Seperti diketahui, nama Kamaruddin Simanjuntak yang bersama sejumlah pengacara lainnya makin dikenal setelah menjadi kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.