JAKARTA, KOMPAS.TV - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terkait opini publik terhadap kondisi ekonomi dunia yang tengah menghadapi krisis. Hasilnya sebanyak 46 persen publik tak mengetahui dunia tengah dilanda krisis ekonomi.
Sementara sebanyak 54 persen publik mengetahui atau acuh terhadap permasalahan terkait krisis ekonomi global.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam acara bertajuk “Kejatuhan Sri Lanka dan Kita” mengungkapkan hasil survei menunjukan respon publik mengetahui dunia sedang tak baik-baik saja dari segi ekonomi.
Menurut Deni, sebagaimana dikutip dari siaran pers SMRC, Minggu (28/8/2022), "Kalaupun mereka dengar tentang hal semacam itu (krisis ekonomi global), maka seberapa yakin informasi yang mereka terima, itu penting juga. Ternyata mereka yakin dunia memang sedang tidak baik-baik saja kondisi ekonominya, ini yang kita tangkap dari respons publik."
Dari 54 persen publik yang mengetahui tersebut, terdapat 86 persen yang yakin bahwa negara dunia tengah mengalami kesulitan ekonomi. Sementara 10 persen tak yakin dan 4 persen memilih tak menjawab.
Baca Juga: Hasil Survei SMRC: Puan dan Airlangga Hartarto Paling Tidak Kompetitif dalam Bursa Pilpres 2024
Meski demikian, survei juga menemukan sebanyak 49 persen warga tahu negara di dunia tengah mengalami kesulitan termasuk negara maju. Tandanya adalah kenaikan harga barang mulai dari kebutuhan pokok.
"Yang tidak tahu sebanyak 51 persen. Dari yang tahu, 89 persen yakin banyak negara di dunia sedang menghadapi kesulitan tersebut." .
Deni menjelaskan jika survei itu ditarik kedalam konteks Indonesia, sebanyak 62 persen menjawab Tanah Air tengah mengalami masalah ekonomi dan 18 persen menjawab tak mengalami.
Survei menunjukan 71 persen warga menilai Indonesia tengah menghadapi masalah kenaikan harga kebutuhan barang pokok terutama makanan, BBM, dan gas.
"Yang menjawab 'tidak' hanya 12 persen. Masih ada 16 persen yang tidak menjawab." .
Baca Juga: 3 Faktor Ganjar Pranowo Jadi Kandidat Paling Potensial di Pilpres 2024 Menurut Survei SMRC
Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022 dengan menyasar seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, atau sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 1220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1053 atau 86%.
Sebanyak 1053 responden ini yang dianalisis terdapat margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.