JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tak satu suara terkait situasi kenaikan harga mi instan.
Mentan Syahrul Yasin Limpo memproyeksikan harga mi instan bakal naik tiga kali lipat karena imbas dari perang Rusia-Ukraina sehingga impor gandum terhambat.
Sementara Mendag Zulkifli Hasan menampiknya karena negara pemasok gandum seperti Australia, Kanada, dan Amerika Serikat tak gagal panen.
Hal itu membuat Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengkritik pernyataan para menteri.
Baca Juga: Fakta-Fakta Seputar Mi Instan yang Harganya Kini Dikabarkan Bakal Naik Tiga Kali Lipat
"Pemerintah harus segera melakukan evaluasi dan koordinasi terkait data pangan," jelas Andre dalam keterangannya, Kamis (11/8/2022).
Andre mengatakan pemerintah harus menyampaikan data pangan secara transparan agar rakyat tahu risiko yang dihadapi di tengah krisis pangan dunia.
"Jangan sampai pernyataan menteri yang satu berhantahan dengan menteri yang lain. Jangan buat bingung dan panik masyarakat," lanjut Andre.
Ia juga menyoroti terkait data yang dimiliki oleh para menteri. Seharusnya menteri memiliki data yang sama sebelum menyampaikan pernyataan terkait permasalahan masyarakat.
"Kita minta menteri-menteri di bawah Pak Jokowi punya koordinasi yang berjalan baik. Sehingga suara yang keluar dari pemerintah itu satu," ucap dia.
Andre menilai perbedaan pandangan di antara para menteri bisa menimbulkan anggapan tak adanya koordinasi dan bisa berdampak pada hidup masyarakat.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.