JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena cuaca dingin yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, Senin (18/7/2022).
Prakirawan Cuaca BMKG Iqbal Fathoni mengungkapkan, suhu udara dingin yang dirasakan akhir-akhir ini merupakan salah satu fenomena yang terjadi di puncak musim kemarau.
Puncak musim kemarau umumnya terjadi antara Juli-Agustus. Dalam masa-masa ini, terjadi penurunan suhu karena kandungan uap air yang sedikit di atmosfer.
Baca Juga: Waspadai Serangan Ubur-Ubur di Pantai Selatan Yogyakarta saat Udara Dingin Musim Kemarau
"Tutupan awan yang tidak signifikan selama beberapa hari ini menyebabkan radiasi energi yang dilepaskan ke Bumi tidak lama tersimpan," jelas Iqbal dikutip dari Kompas.com.
Sehingga suhu udara ketika malam hari maupun dini hari relatif lebih rendah ketimbang saat musim hujan atau saat peralihan.
Tak hanya itu, wilayah Australia yang berada pada musim dingin pada Juli-Agustus juga turut memengaruhi.
Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Lebat Sepekan Ke Depan untuk Wilayah Tengah ke Timur!
Pasalnya, sifat massa udara di wilayah tersebut yang dingin dan kering menyebabkan Indonesia bagian selatan atau dataran tinggi mengalami suhu yang dingin hingga kering.
"Tutupan awannya yang lebih sedikit dan juga ada udara dingin dan kering di wilayah Australia," jelas Iqbal.
Wilayah Indonesia yang mengalami penurunan suhu dan cenderung kering yakni sekitar Jawa, Bali, Nusa Tenggara hingga dataran tinggi.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.