MAKKAH, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi proses pemulangan 4.765 jemaah haji yang bakal dimulai bertahap pada 15 Juli 2022 besok.
Menurut Budi, jamaah haji akan diskrining kesehatan saat kedatangan di bandara debarkasi.
Tujuannya, kata Budi, untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Selain itu, ia menjelaskan, jika jemaah haji bebas dari virus beradasarkan tes di debarkasi, maka dibolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Namun, pihak Kemenkes akan tetap menyuruh mereka untuk karantina mandiri dan dipantau selama 21 hari.
"Bagi jemaah yang tiba di tanah air, akan dilakukan skrining kesehatan saat kedatangan di bandara internasional debarkasi," kata Budi di Mekkah, Selasa malam waktu setempat atau Rabu dinihari waktu Indonesia, dikutip Antara (13/7/2022).
Skrining yang dimaksudkan Budi adalah pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di asrama haji debarkasi.
Budi menjelaskan, apabila ada jamaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes antigen.
Jika hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Jika hasilnya positif, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala atau bergejala ringan. Sementara yang bergejala sedang atau berat akan dirujuk ke RS Rujukan COVID-19," katanya.
Baca Juga: Doa Menyambut Jemaah Haji Agar Dapat Barakah dari Tanah Suci
Budi menjelaskan soal jemaah haji yang dinyatakan sehat saat kedatangan.
Menurutnya, jemaah haji tersebut akan diobservasi di asrama haji debarkasi dan bila hasilnya sehat, bisa kembali ke rumah dengan tetap menjalani karantina mandiri.
Selain itu, Kemenkes sendiri akan memantau kondisi kesehatan mereka selama 21 hari ke depan.
Budi juga menjelaskan, tetiap jemaah akan dibagikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah haji/K3JH, dan dilakukan pengawasan oleh dinkes setempat.
Selain skrining kesehatan, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan posko kesehatan di bandara untuk pelayanan rawat jalan, emergency, dan rujukan.
Selain itu, lanjut Budi, pihaknya juga menyediakan mobil ambulans dan tenaga medis sebagai antisipasi terhadap penyakit menular.
Kemenkes juga menyiapkan sistem surveilans kesehatan terhadap jamaah haji Indonesia yang tiba di tanah air bersama dengan dinas kesehatan kabupaten kota.
Jemaah juga diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan terutama memakai masker dan menggunakan alat pelindung diri selama menjalankan aktivitasnya di luar pemondokan.
Sebanyak 4.765 jamaah haji gelombang pertama akan mulai bertolak ke tanah air pada 15 dan 16 juli 2022 melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.