JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berencana membangun area kawasan di sekitar Jakarta International Stadium (JIS).
Direktur Bisnis Jakpro Gunung Kartiko menjelaskan, pengembangan ini direncanakan untuk menutup biaya operasional dan depresiasi yang cukup besar yakni mencapai Rp 200 miliar per tahun.
"Dari sisi masterplan development, kita bisa lihat bahwa ada beberapa area pengembangan yang sebenarnya kami planning untuk menutup tadi yang disampaikan oleh Pak Widi, depresiasi yang cukup besar dan biaya operation maintenance yang cukup besar," kata Gunung saat rapat kerja bersama Komisi C DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/6/22).
Baca Juga: Jakpro Butuh Setidaknya Rp50 Miliar per Tahun untuk Biaya Operasional JIS
Gunung menjelaskan, biaya operasional mencapai Rp 50-60 miliar pertahunnya.
Sementara biaya depresiasi mencapai Rp 150 miliar, sehingga diperlukan cara mendapatkan keuntungan untuk menutup biaya tersebut.
Rencana pengembangan di sekitar kawasan JIS meliputi hotel, gedung perkantoran, kantung parkir, dan pemukiman warga.
Selain itu, stadion utama yakni JIS, kata Gunung, juga akan dikelola secara khusus agar menutup biaya operasional dan biaya lain-lain.
"Ada beberapa pengembangan target revenue yang bisa kami dapat bisa dari komunitas, pemerintah, vendor. Contoh dari komunitas yaitu Persija yang nanti homebase (kandang)nya di situ," kata Gunung.
Baca Juga: Jakpro Buka Suara Soal Komitmen Bayar Uang Rp 90 Miliar di Tahun Ketiga Formula E
Sebagai informasi, di luar biaya operasional, Jakpro juga perlu membukukan setidaknya Rp150 miliar untuk biaya depresiasi dengan kekuatan bangunan selama 30 tahun.
"Depresiasi itu kalau kita beli satu kendaraan atau elektronik. Elektronik itu kalau sudah 5 tahun dianggap menyusut nanti pasti 0 karena harus diperbarui lagi. Itulah biaya-biaya yang dalam pembukuan," kata Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto pada kesempatan yang sama.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.