Kendati demikian, Jazilul berharap pengumuman Kerjasama PKB dengan Gerindra yang akan memasangkan Prabowo dan Muhaimin di Pilpres 2024 bisa dilakukan dalam waktu dekat.
“Kita berharap bisa mengumumkan dalam waktu dekat dan tidak terlalu lama, mungkin dalam 1-2 bulan, maksimal 3 bulan,” kata Jazilul.
Jika mengacu pada Survei Litbang Kompas yang dilakukan sejak 2019, Prabowo Subianto memang memiliki elektabilitas yang tertinggi.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas Terbaru, Tidak Ada Muhaimin Iskandar dan Puan Maharani di Elektabilitas Capres
Sebagai informasi, Litbang Kompas TV sudah menggelar survei untuk mengetahui elektabilitas capres sejak Oktober 2019. Survei yang dilakukan periode Juni 2022, adalah survei ketujuh yang dilakukan oleh Litbang Kompas.
Untuk survei litbang Kompas periode Juni 2022, Prabowo Subianto masih menempati urutan pertama dengan dukungan 25,3 persen.
Namun, perolehan dukungan bagi Prabowo periode kali ini turun jika membandingkan dengan survei Litbang Kompas yang dilakukan Januari 2022, yakni 26,5 persen.
Jika memotret perolehan elektabilitas dalam survei Litbang Kompas sejak Oktober 2019, Prabowo mendapatkan dukungan 14,7 persen, naik menjadi 15,7 persen pada Agustus 2020.
Baca Juga: PKB Ngotot Tetap Usung Muhaimin Jadi Capres, Jazilul: Saya Enggak Rela Kalau Dicalonkan Cawapres
Kemudian pada Januari 2021, elektabilitas Prabowo sempat merosot ke angka 12 persen. Tapi kemudian pada April 2021, melesat ke angka 16,4 persen.
Lalu pada survei Litbang Kompas yang dilakukan Oktober 2021, elektabilitas Prabowo turun lagi menjadi 13,9 persen sebelum akhirnya meroket ke angka 26,5 persen di periode Januari 2022.
Berbeda dengan Prabowo yang masih memimpin dalam perolehan elektabilitas untuk dipilih sebagai capres 2024. Nama Muhaimin Iskandar justru tidak masuk dalam pergerakan elektabilitas capres yang akan dipilih pada Pilpres 2024, baik pada papan atas maupun papan tengah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.