Membandingkan Elektabilitas Capres Jelang Pilpres, Ternyata Ganjar Kalahkan Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.TV - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei elektabilitas sejumlah tokoh yang dikaitkan sebagai calon presiden atau capres menjelang perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Survei yang dirilis pada Kamis (9/6/2022) itu menunjukkan, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelang Pilpres 2024 ternyata lebih tinggi ketimbang elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi jelang Pilpres 2014.

Baca Juga: Ganjar, Prabowo dan Anies jadi 3 Nama Kuat Hasil Survei Elektabilitas Poltracking untuk Capres 2024

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, elektabilitas Ganjar jauh lebih tinggi dari Jokowi, dan terus naik bersamaan dengan semakin dekatnya hari pemilihan.

"Sekitar 2-3 tahun sebelum hari H pemilihan presiden, dalam pertanyaan terbuka (spontan) dan semi terbuka, elektabilitas Ganjar lebih tinggi dari Jokowi, dan terus naik bersamaan dengan mendekatnya hari H pemilihan," katanya.

Deni menjelaskan, survei SMRC pada Maret 2021 atau sekitar 3 tahun sebelum hari pemungutan suara Pilpres 2024, Ganjar sudah mendapatkan dukungan spontan publik sebesar 6,1 persen.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Unggul Dalam Survei Elektabilitas Capres 2024, Posisi Kedua Disusul Prabowo Subianto!

Sementara 3 tahun sebelum Pilpres 2014, ungkap Deni, Jokowi sama sekali belum mendapat dukungan atau masih di angka 0 persen.

Selanjutnya, pada Mei 2022 atau sekitar 2 tahun menjelang Pilpres 2024, dukungan spontan pada Ganjar semakin merangkak naik menjadi 14,5 persen.

Sementara dukungan spontan kepada Jokowi pada Oktober 2012 atau sekitar 2 tahun menjelang Pilpres 2014 masih sekitar 0,6 persen.

Deni mengatakan pola yang sama juga terlihat dalam respons atas pertanyaan survei yang semi terbuka.

Baca Juga: Survei Poltracking soal Capres 2024: Elektabilitas Ganjar Tertinggi, Disusul Prabowo dan Anies

Pada Maret 2021 atau sekitar 3 tahun sebelum pemilihan Februari 2024, Ganjar sudah mendapatkan dukungan 8,8 persen.

Sementara, 3 tahun sebelum pemilihan presiden Juli 2014 yakni pada survei Juni 2011, dukungan pada Jokowi baru 2 persen.

Lalu, Mei 2022 atau sekitar 2 tahun menjelang Pilpres 2024, dukungan pada Ganjar sudah kembali naik mencapai 22,5 persen.

Sementara, dukungan kepada Jokowi 2 tahun menjelang Pilpres 2014 masih sekitar 12,8 persen.

Baca Juga: Kritik & Serangan Kepada Ganjar Pranowo, Apakah Berdampak ke PDIP? | Satu Meja The Forum (2)