Kompas TV nasional peristiwa

Usung Teknologi 4.0, BIN Resmikan Medical Intelligence dan Smart Campus STIN

Kompas.tv - 31 Mei 2022, 21:27 WIB
usung-teknologi-4-0-bin-resmikan-medical-intelligence-dan-smart-campus-stin
Peresmian dua fasilitas STIN dan pelantikan taruna mula dihadiri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (tengah) selaku inspektur upacara (30/5/2022). (Sumber: Dok. BIN)
Penulis : Elva Rini

BOGOR, KOMPAS.TV – Badan Intelijen Negara (BIN) terus bertransformasi sebagai lini terdepan keamanan negara.

Kepiawaian mengusung teknologi 4.0 dibuktikan BIN lewat peresmian fasilitas teknologi medical intelligence dan pengembangan smart campus Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).

Fasilitas medical intelligence Wangsa Avatara BIN dan smart campus Dr. (HC) Ir. Soekarno diresmikan di lingkungan STIN, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (30/5/2022).

Selain meresmikan dua fasilitas terbaru, BIN sekaligus melantik taruna mula angkatan 18 Asta Dasa Mahasura.

Peresmian dan pelantikan dihadiri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri selaku inspektur upacara, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco, dan Ketua Komisi I Meutia Hafidz.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Machfud MD, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasona Laoli, dan Menteri Bapenas Suharso Monoarfa turut hadir di acara ini.

Selain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Jenderal Andhika Perkasa beserta seluruh kepala Staf, Jenderal Purn. Hendro Priyono, Marsekal TNI Purn Chappy Hakim, serta tamu undangan lain turut menghadiri peresmian dan pelantikan ini.

Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan mengatakan, pengembangan smart campus STIN mencapai total lahan 15 hektar. Fasilitas dengan tingkat teknologi canggih ini juga diterapkan di smart campus STIN.

“Sekolah tinggi intelijen memiliki beberapa fase menuju one of leading intelligence universities in Asia tahun 2035. Maka, untuk mewujudkan hal tersebut, BIN membangun smart campus yang mengimplementasikan teknologi digital,” ucap Budi Gunawan.

“Peresmian smart campus Dr. (HC) Ir. Soekarno juga sebagai salah satu bentuk implementasi kami. Di mana BIN dituntut bekerja lebih keras, smart, cepat, tepat, akurat, dan lebih kuat,” jelas Budi.

Di dalam smart campus terdapat smart class yang dilengkapi smart board dan LED untuk mempresentasikan materi pembelajaran.

Terdapat smart library yang memungkinkan proses peminjaman literatur tercatat secara digital dan pengaksesan ratusan ribu e-book secara online.

Bacaan yang dapat diakses termasuk dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) hingga koleksi pribadi Kepala BIN.

Setidaknya delapan laboratorium berteknologi terdepan, di antaranya laboratorium nuklir, bio molekuler, virtual chemical, siber, IT and economic intelligence, hingga laboratorium bahasa dan simulator berbagai perangkat, termasuk intelligence drone.

Teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) diterapkan untuk efektivitas operasional maupun keamanan, antara lain voice recognition dan face recognition yang memungkinkan pengoperasian berbagai perangkat, termasuk lift, serta pendeteksian pergerakan di lingkungan kampus. 

Gedung medical intelligence Wangsa Avatara yang berada di kantor BIN Pejaten menandakan BIN berperan besar pada upaya pemerintah memajukan aspek kesehatan.

Fasilitas medical intelligence tersebut diyakini dapat mencegah adanya kasus-kasus kesehatan di masa mendatang.

Gedung medical intelligence Wangsa Avatara akan diisi tenaga profesional bereputasi internasional, serta peralatan, teknologi, dan sarana prasarana canggih.

Satu-satunya alat Next-generation sequencing di Indonesia akan disiapkan di Wangsa Avatara untuk preparasi otomatis.

“Setelah dua tahun kita menghadapi krisis pandemi Covid-19 kita dipaksa beradaptasi dengan kehidupan. Maka BIN menginisiasi terbentuknya medical intelligence Wangsa Avatara yang diawasi oleh SDM mumpuni dan peralatan yang canggih,” ujar Budi Gunawan.

Fasilitas lain milik Wangsa Avatara yakni Bio Safety Level 3 (BSL 3). Di sini, para peneliti mampu melakukan kultur penyakit berbahaya seperti virus lassa fever, MERS, nipah, rift valley fever, serta demam berdarah.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, dan Megawati Soekarnoputri saat peresmian dua fasilitas baru dan pelantikan taruna STIN (30/05/2022) (Sumber: Dok. BIN)

Kategori BSL 3 memungkinkan para peneliti menyimpan kultur sel, virus, serta materi genetik penyakit infeksius dengan aman. 

Sementara di BSL 2, para peneliti dapat mengisolasi dan mengidentifikasi patogen penyebab penyakit, baik itu bakteri, virus, atau jamur, sekaligus meneliti senyawa serta obat untuk mengobati penyakit tersebut.

Fasilitas BSL 3 dan BSL 2 sudah bersertifikat World Biohaztec sehingga memenuhi standar bio-safety dan bio-security level dunia.

Di tempat yang sama, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengatakan, ilmu harus bisa terus dialirkan kepada para putra-putri bangsa.

Megawati Soekarnoputri juga berpesan agar para taruna-taruni yang telah diterima BIN untuk terus mengasah kemampuan.

“Seperti Bung Karno, selalu mengajarkan kepada semua putra-putrinya betapa penting pendidikan. Kemudian juga perlu diasah, agar manusia menjadi mumpuni dan selaras,” kata Megawati Soekarnoputri.

“Saya harapkan kalian bisa menjadi insan prajurit bangsa, memiliki pemikiran seperti Bung Karno. Selalu siap dalam medan tugas apapun juga untuk bekerja tanpa kenal lelah, rela berkorban dan pantang menyerah hingga titik darah penghabisan,” pesan Megawati Soekarnoputri.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA


Kesehatan

4 Dampak Buruk Kelebihan Omega-3

30 November 2024, 05:45 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x