JAKARTA, KOMPAS.TV – Peserta konvoi motor beratribut khilafah bisa bergerak leluasa karena mereka hidup di negara demokratis dan berkah dari Pancasila.
Penjelasan itu disampaikan Islah Bahrawi, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Selasa (31/5/2022).
Menurutnya, gerakan-gerakan semacam itu merupakan gerakan menuju ke arah negara teokratis, dan biasa terjadi di negara-negara demokratis.
“Ini biasa terjadi di negara-negara demokratis. Mereka ini bisa hidup karena memanfaatkan kebebasan di alam demokrasi,” jelas Islah.
“Mereka bisa hidup karena kita menganut falsafah Pancasila. Nah, falsafah Pancasila ini ironisnya di tangan mereka justru diharamkan.”
Baca Juga: Viral, Konvoi Sepeda Motor Beratribut "Khilafatul Muslimin"
Padahal, lanjut Islah, di negara-negara teokratis, atau negara-negara dengan sistem monarki, gerakan-gerakan seperti ini justru dilarang dan dipersekusi.
“Tapi mereka tidak mau mengerti, bahwa mereka bisa bergerak leluasa seperti ini karena berkahnya Pancasila,” tegasnya.
Mengenai mengapa gerakan-gerakan ini baru bermunculan, Islah menyebut bahwa ini sebenarnya adalah pragmatisme politik.
Semua gerakan-gerakan seperi ini, menurut dia, ujung-ujungnya adalah politik.
“Mereka ingin menyalurkan berbagai pemikirannya. Mereka bukan hanya bergerak atas nama agama, mereka juga ingin menguasai negara.”
“Mereka ingin betul-betul meraih kekuasaan dengan cara menunggangi agama. Ini sudah biasa terjadi,” tuturnya.
Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, rombongan pemotor membawa atribut khilafah terekam di sepanjang jalan Raya Bogor, Kramat Jati Jakarta Timur, Minggu (29/5) lalu.
Kemunculan aksi itu pun tertangkap warga yang membagikan videonya lantas menjadi viral.
Peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari jelang Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada Rabu besok, 1 Juni 2022.
Baca Juga: Politikus PDIP Desak Polri Telusuri Rombongan yang Konvoi Kampanye Atribut Khilafah di Jakarta
"Polda Metro Jaya tentunya akan mendalami video tersebut karena kami sudah mendapat data itu terjadi di daerah Jakarta Timur," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, di Jakarta, Senin.
Zulpan menambahkan, dari hasil pendalaman itu pihaknya juga akan melakukan pemanggilan terhadap para pengendara yang nampak dalam video viral tersebut untuk dimintai keterangan terkait maksud dan tujuannya.
"Kami akan mencari data dulu terhadap pengendara yang nampak dalam video tersebut, tentunya kami juga akan memanggil mereka. Kami juga akan menanyakan maksud tujuan," ujar Zulpan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.