JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Komnas Haji dan Umrah, Mustolih Siradj, menyebut upaya tiga hal ini menjadi faktor Kementerian Agama (kemenag) meminta anggaran tambahan untuk operasional Haji 2022 sebenar 1,46 triliun kepada pemerintah.
Mustolih menyebut, permintaan dari Kemenag merupakan hal yang memang wajar dan sudah terprediksi sebelumnya.
“Setidaknya ada tiga hal yang mengerek kenaikan biaya haji jelasnya dalam keterangan kepada KOMPAS.TV Selasa (31/5/2022)..
Hal pertama menurut Mustholih, adanya penerapan protokol kesehatan yang menambah cost di sector Kesehatan.
“Kedua penyesuaian atas perubahan sistem penyelenggaraan haji yang dibuat oleh Arab Saudi yang juga mengedepankan aspek kesahatan dan teknologi, tambahnya.
Lantas, faktor ketiga adalah terkait dengan faktor eksternal yang mendukung naiknya biaya haji di masa pandemi ini.
“Ketiga adanya faktor eksternal lainnya yang misalnya naiknya biaya pesawat yang didorong oleh kenaikan enegrgi (avtur). Sehingga asumsi-asumsi biaya bisa saja berubah di tengah jalan meleset dari rencana anggara yang sudah disiapkan,” paparnya.
Maka adanya usulan Menteri Agama pada Rapat Denger Pendapat pada Senin kemarin, kata Mustolih, yang meminta kepada Komisi VIII DPR RI menambah biaya haji bukan sesuatu yang mengejutkan.
“Mengingat penyelenggaraan haji musim ini masih sangat dinamis. dan fluktuatif, terlebih menyangkut komponen yang cukup penting yakni pembiayan petugas unsur yang menentukan kesuksesan pelaksanaan haji,” tandasnya.
Meski begitu, menurutnya karena permintaan dari Kemenag cukup besar, maka perlu diperhatikan lebih detil lagi terkait pengunanan biaya tambahan haji itu.
Apalagi, nantinya jika biaya subsidi dari negara besar untuk haji 2022 dan bisa menggerus neraca fiskal haji.
“Biaya subsidi yang terlalu besar bisa menggerus keseimbangan sistem fiskal keuangan haji baik untuk jangka waktu pendek, menengah maupun panjang,” tambahnya.
Ia pun menyebut, karena nanti dampaknya ada pada pembebanan biaya subsidi pada musim-musim haji berikutnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.