JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi atau biasa disapa Gus Fahrur menjelaskan tentang rombongan pemotor yang viral memamerkan atribut khilafah di Jakarta Timur.
Apalagi, peristiwa itu terjadi jelang 1 Juni yang diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.
“Ya itu harus dipanggil dan ditertibkan, bahwa ideologi khilafah bertentangan dengan konsensus nasional NKRI,” ujarnya kepada KOMPAS.TV lewat pesan WhatsApp, Selasa (31/5/2022).
Lebih lanjut, Gus Fahrur juga menegaskan bahwa pengusung ideologi khilafah adalah kelompok yang terjebak romantisme masa lalu.
“Mereka orang yang terjebak romantisme (khilafah) masa lalu, hari ini sudah tidak mungkin dapat dilakukan lagi,” katanya.
Gus Fahrur pun mencurigai ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menggunakan momentum ini.
“Mungkin ada pihak yang menyuruh mereka melakukan itu. Saya kurang faham (Detil siapa yang menyuruh-red) dan berharap pihak intelijen keamanan negara yang bertindak agar bisa menelusuri akar kelompok ini,” ujarnya.
Gus Fahrur lantas mengingatkan, HTI sebagai organisasi dilarang di Indonesia.
“Padahal sudah jelas HTI dilarang di Indonesia. Bentuk negara kesatuan republik Indonesia sudah final bagi kita ummat muslim Indonesia,” kata dia.
Pengasuh Ponpes An Nur 1 Bululawang, Malang, Jawa Timur itu juga menjelaskan, seharusnya masyarakat Indonesia bersyukur Indonesia menolak khilafah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.