JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengisahkan kenangan dia bersama Buya Ahmad Syafii Maarif yang hari ini berpulang, Jumat (27/5/2022).
Ganjar bercerita, dirinya juga ingin menolong Buya Syafii Maarif ketika sakit. Salah satunya adalah dengan memberikan fasilitas rumah sakit yang paling bagus. Tetapi, ditolak.
Menurut Ganjar, semua orang bahkan ingin memberikan pelayanan terbaik bagi sosok Guru Bangsa itu.
Tetapi, Buya Syafii Maarif, menurut Ganjar, tidak mau dan menolak semua tawaran maupun fasilitas yang ditujukan kepadanya.
“Hampir semua orang ingin bantu dia, tetapi Buya ini karena kesederhaannya, menolak dan hanya mau dirawat dengan dokter di sini (PKU Muhammadiyah Gamping Sleman, Red). Kesederhanaan yang tidak bisa ditemukan,” ceritanya dalam Kompas Petang, KOMPAS TV, Jumat (27/5).
Padahal, kata dia, Buya Syafii Maarif layak dan bisa mendapatkan fasilitas terbaik yang ia mau.
"Saya cukup seperti ini, terima kasih," kata Ganjar menirukan kata Buya Syafii.
Hal itu, lanjut Ganjar, menunjukkan bahwa sosok Buya Maarif memang enggan merepotkan banyak pihak, dan senantiasa melawan penyakitnya.
Tentu saja, lanjut Ganjar, sikapnya membuat dia menjadi sosok yang patut dicontoh dan jauh dari kesan kemewahan.
“Beliau dengan sikapnya mendapatkan konsekuensi yang jauh dari kemewahan, kesederhanaan," paparnya.
Baca Juga: Kenang Pertemuan Terakhir, Ganjar: Saya Cium Tangan Buya Syafii Maarif, seperti Sembunyikan Sakit
Ganjar juga bercerita, ia berkali-kali ditanya oleh Presiden Jokowi tentang kondisi Buya Syafii Maarif. Jokowi bahkan menawarkan pelbagai fasilitas demi kesembuhan Buya Syafii Maarif.
“Buya cerita kalau sempat masuk RS, lalu sempat dijenguk Pak Presiden. Kemarin, saat hajatan di Solo, saya ditanya Pak Presiden soal kondisi Buya seperti apa,” tuturnya.
“Saya jawab kalau beliau lagi menyiapkan diri untuk melakukan operasi," lanjutnya.
Saat berada di Yogyakarta dan mendapatkan kabar Buya Syafii Maarif sedang dirawat lagi, Ganjar pun menjenguknya.
Pada Jumat (27/5) saat Buya Syafii Maarif wafat, Ganjar ikut menyalatkan beliau di Majid Gedhe Kauman, Yogyakarta.
Bangsa Indonesia berkabung dengan wafatnya sang Guru Bangsa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.