JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi sangat mengetahui bahwa urusan pemilihan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) adalah urusan partai.
Hal itu disampaikan Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira, dalam acara Overview: Benarkah Jokowi Pilih Ganjar? yang ditayangkan kanal YouTube Tribunnews, Rabu petang (25/5/2022).
“Menurut pandangan kami, beliau sejalan dengan apa yang menjadi perintah dari partai.”
“Karena memang secara konstitusional juga beliau tahu bahwa yang mengusung calon presiden-wakil presiden adalah partai, dan kemudian beliau berpartai,” tuturnya.
Andreas menambahkan, saat ini partai memerintahkan pada seluruh jajaran untuk fokus mendukung proses pemerintahan yang berjalan sekarang sampai akhir pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Pengamat Yakin Capres yang Diusung PDIP pada Pemilu 2024 Tidak akan Didukung Jokowi, Ini Alasannya
“Di partai belum diputuskan, siapa yang jadi capres, siapa yang jadi cawapres.”
“Dan Pak Jokowi tahu betul bahwa urusan capres dan cawapres adalah wilayah partai, dan yang kedua, di PDIP, itu adalah hak prerogatif ketua umum,” tegasnya.
Menanggapi pernyataan Jokowi dalam Rakernas Kelima Projo di Magelang beberapa waktu lalu, bahwa ada kemungkinan capres yang didukung hadir dalam kegiatan Projo tersebut, Andrean menyebutnya biasa saja.
Menurutnya, hal yang biasa terjadi jika menjelang tahun politik seperti ini muncul banyak statement, banyak tafsiran, dan banyak analisa.
“Banyak peramal, banyak orang yang menjadi analis, pengamat.”
“Kalau kita lihat, kita menganalisa dari bahasa. Bahasa ‘mungkin’ itu kan maknanya interpretatif. Sementara kalau ‘ojo kesusu’, itu kan maknanya imperatif, dalam arti itu perintah, jangan terburu-buru,” tuturnya.
Menurutnya, yang heboh dengan pernyataan Jokowi tersebut adalah orang-orang di luar PDIP, sementara di internal, ia menyebut sudah biasa dengan situasi seperti itu.
“Di PDI Perjuangan kita sudah biasa dengan situasi seperti itu. Kita menangkaplah dinamika-dinamika yang ada.”
“Tapi semua juga tahu, bahwa ada otoritas yang akan memutuskan, dan itu ada pada ketua umum, dan itu sudah berjalan bertahun-tahun, dari pilpres ke pilpres,” tegasnya.
Baca Juga: Andre soal Luhut Ditugaskan Atasi Masalah Minyak Goreng: Itu Bagian dari Kekesalan Jokowi
Meski demikian, Andreas mengaku bahwa pihaknya tidak menutup mata terhadap dinamika-dinamika yang berkembang.
Tetapi, mengenai sosok yang akan diusung PDIP pada Pemilu 2024 mendatang, ia hanya menyebut bahwa pasti akan ada pihak yang puas dan tidak puas.
“Ada yang puas, ada yang tidak puas. Ada yang suka ada yang tidak suka. Tapi bagaimana keputusan itu dibuat dengan pertimbangan-pertimbangan yang tepat.”
Sumber : Kompas TV, Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.