JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersyukur Mudik 2022 berlangsung aman, sehat dan tanpa ada peristiwa yang sangat fatal.
Tak hanya itu arus mudik dan arus balik juga tidak membuat kasus Covid-19 kembali meningkat seperti dua tahun sebelumnya.
Meski terbilang Mudik 2022 bisa terkendali, namun Jokowi memberi lima catatan sebagai bahan evaluasi.
Baca Juga: Menko PMK Beber Hasil Evaluasi Mudik Lebaran: Kasus Covid-19 Tak Alami Kenaikan Signifikan
Pertama, kebijakan mudik harus terus disempurnakan agar penyelenggaraan kegiatan di setiap hari raya Idulftri ini selanjutnya dapat berjalan dengan lebih baik.
Kedua, terus memperbaiki manajemen rekayasa lalu lintas mulai dari manajemen ganjil genap, one way, contraflow di jalan tol maupun di jalan non-tol sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan.
"Kemudian ketersediaan rest area yang representatif juga perlu di tambah," ujar Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas evaluasi mudik Lebaran tahun 2022 di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Ketiga, soal pelabuhan penyeberangan harus ada perluasan kapasitas penampungan kendaraan menuju pelabuhan penyeberangan, waktu antre kendaraan untuk naik angkutan penyeberangan harus bisa dipangkas.
Baca Juga: Survei Indikator: 77,5 Persen Responden Sebut Polisi Berperan Besar Atur Kelancaran Arus Mudik-Balik
"Kemudian kapal penyeberangan dan perluasan dermaga yang padat seperti di Pelabuhan Merak harus dilihat secara detail," ujar Jokowi.
Keempat, jalan non-tol di jalur selatan ini perlu dilihat lagi secara lebih detail dalam segi sarana dan prasarana. Semisal SPBU, penerangan jalan hingga rest area.
"Saya kira harus dipersiapkan untuk mudik tahun depan," ujar Presiden.
Baca Juga: Terlalu Manis untuk Dilupakan di Mudik 2022 | Catatan Jurmalis
Terakhir, terus perbaiki berbagai fasilitas yang ada di bandara, pelabuhan, terminal maupun stasiun.
"Terutama untuk fasilitas rest area, kemudian penambahan kapasitas angkutan kereta api saat mudik. kemudian maksimalkan pelaksanaan mudik gratis. Saya rasa kalau ini disiapkan tahun depan kita bisa lebih baik lagi," ujar Jokowi.
Presiden juga memberikan apresiasi mengapresiasi kepada masyarakat yang telah melaksanakan mudik dengan tertib serta mengikuti anjuran dan aturan pemerintah, baik mengenai protokol kesehatan seperti vaksinasi hingga rekayasa lalu lintas saat arus mudik dan arus balik.
Tak hanya masyarakat para petugas di lapangan dari Polri, TNI dan kementerian lainnya turut mendapat ucapan selamat dari presiden Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Utus Luhut Urus Permasalahan Minyak Goreng
Presiden Jokowi menyatakan dalam data yang dimiliki jumlah penumpang umum H-7 serta H+7 Idul Fitri 1443 Hijriah tercatat 13 juta penumpang.
Angka ini menurun jika dibandingkan dengan penumpang umum periode yang sama pada mudik pada Lebaran 2019 yakni 16,8 juta penumpang.
Presiden menilai penurunan penumpang umum ini terjadi lantaran pemudik berpindah menggunakan kendaraan pribadi.
Sehingga jumlah kendaraan di jalan tol yang keluar Jabodetabek saat arus mudik 2,6 juta, sedangkan jalan non-tol mencapai 2,4 juta.
Baca Juga: Musim Mudik Lebaran 2022 Jadi Angin Segar Bagi Pengusaha Oleh-oleh di Pangkal Pinang
"Total pergerakan yang meninggalkan Jabodetabek sebesar 13,3 juta orang," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Presiden Jokowi menambahkan dari tingginya pergerakan tersebut jumlah kecelakaan menurun 45 persen dibandingkan tahun 2019, yaitu dari 3.199 kasus menjadi 1.763 kasus.
Kemudian korban meninggal turun 72 persen, korban luka berat turun 24 persen dan luka ringan turun 42 persen.
"Saya juga ingin mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada Polri dan TNI, Kementerian Perhubungan, PUPR, Agama, BUMN yang bekerja di lapangan serta berbagai pihak yang berjuang keras mengatur arus mudik dan arus balik berjalan dengan baik," ujar Jokowi.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.