"Ketika menginfeksi kuda, kotorannya flying fox ini mencemari makanan yang dimakan kuda, itu menginfeksi kuda dan mematikan," lanjut.
Infeksi virus hendra yang telah dilaporkan sejak 1994 silam itu menyebabkan 80 persen kematian pada kuda. Risiko kematian juga tercatat pada manusia yang terpapar virus tersebut.
"Tujuh dari 10 manusia yang terkena hendra virus meninggal. Makanya ini suatu penyakit yang sumbernya dari binatang atau zoonotik virus yang mematikan dan berbahaya," imbuhnya.
Untuk menjadi catatan, penularan virus hendra ke manusia relatif jarang terjadi. Total hanya tujuh pasien yang dilaporkan mengalami infeksi dari virus ini sampai 2013.
Bagaimana virus hendra menginfeksi?
Dicky mengatakan virus hendra bisa menular dari hewan ke manusia. Namun, penularan manusia ke manusia belum ditemukan.
Untuk diketahui proses penularan virus ini terjadi ketika seseorang menyentuh kotoran kuda yang terinfeksi.
Baca Juga: Wakil Ketua DPD: Pemerintah Harus Siapkan Langkah Mitigasi Penyebaran Virus Hepatitis Akut
Ia melanjutkan kepada para masyarakat yang berada di lingkungan peternakan kuda untuk menekankan pentingnya sanitasi atau kebersihan diri.
"Ketika satu kuda terpapar, virus di kotorannya ini bisa bertahan empat hari dan itu menyebabkan kenapa pentingnya pembersihan peternakan dilakuan setiap hari," terang Dicky.
Gejala virus hendra
Sementara itu, seseorang yang sudah terinfeksi dapat menunjukkan beberapa gejala di antaranya:
Virus hendra bisa dicegah dengan pemberian vaksin pada hewan. Sehingga hewan yang rentan seperti kuda, dapat divaksinasi untuk mencegah maupun mengurangi jumlah virus dalam tubuhnya.
"Tentunya sebagai tindakan pencegahan, harus meningkatkan surveillance terutama flying fox ini kan bisa bermigrasi dan melihat bagaimana pola migrasinya. Itu yang saya kira Indonesia masih harus meningkatkan itu (surveillance) karena masih banyak penyakit hewan yang berpotensi mewabah di manusia," jelasnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.