JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menganggap pertemuan pimpinan Partai Golkar, PAN, dan PPP pada 12 Mei lalu sebagai ajang silaturahmi, belum koalisi.
Sebab, menurut perspektif politik PDIP, koalisi lazimnya ditandai dengan komitmen kerja sama.
Demikian diungkapkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya seusai acara senam Sicita di Lapangan Banteng, Jumat (20/5/2022).
“Kalau pertemuan antara ketua parpol itu pertemuan silaturahim, itu belum koalisi. Koalisi itu dalam perspektif politik, ditandai komitmen terhadap kerja sama berdasarkan pada platform politik, agenda-agenda pemerintahan, program-program untuk menjawab persoalan bangsa dan negara,” ucap Hasto.
“Serta keterpaduan untuk menyatukan semua elemen kekuatan parpol dalam menghadapi pemilu khususnya pilpres. Sehingga pertemuan-pertemuan antara ketua parpol seperti yang dilakukan Pak Airlangga (Hartarto), Pak Zulhas (Zulkifli Hasan), Pak Suharso Monoarfa itu bagian dari tradisi demokrasi kita,” tambahnya.
Baca Juga: Golkar Ajak Parpol Lain Gabung ke Koalisi Indonesia Bersatu
Dengan begitu, lanjut Hasto, pertemuan ketiganya tentu saja tidak berdampak kepada stabilitas pemerintah. Bagi PDIP, pertemuan tersebut merupakan upaya membangun kohesivitas sebagai sesama anak bangsa.
“Tentu saja dengan pertemuan apalagi ketum parpol itu sekaligus jadi tokoh-tokoh nasional, kami selalu berpikiran positif, pertemuan itu merupakan upaya dalam membangun kohesivitas kita bersama sebagai anak bangsa,” ucapnya.
Ketika ditanya apakah PDIP sudah melakukan penjajakan atau komunikasi politik untuk menghadapi Pemilu 2024 sebagaimana yang telah dilakukan sejumlah parpol, Hasto mengatakan, skala prioritas PDIP saat ini adalah bekerja untuk rakyat.
“Turun ke bawah, memberikan energi terbaik di tengah tantangan-tantangan global yang tidak mudah, kami memberikan dukungan sepenuhnya bagi Jokowi dan jajaran kabinetnya agar bekerja lebih keras lagi untuk menyelesaikan dampak pandemi ini,” ucapnya.
Baca Juga: Politikus PDIP: Tanpa Berkoalisi PDI Perjuangan Bisa Usung Capres di 2024
Apalagi, lanjut Hasto, tantangan yang dihadapi saat ini bukan hanya terkait pandemi Covid-19 tapi juga dampak yang ditimbulkan perang Rusia-Ukraina.
“Jadi meskipun PDIP menyadari setiap partai juga bersiap-siap berkontestasi di 2024 mendatang, tapi kepentingan rakyat harus jauh lebih dikedepankan,” ujarnya.
“Jangan membawa kontestasi terlalu awal, yang kemudian membuang energi kita bagi perbaikan dan kemajuan bangsa dan negara pasca pandemi,” tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ketua umum Golkar, PPP, dan PAN menggelar pertemuan di Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis malam, 12 Mei 2022.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak membantah pertemuan dirinya dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa sebagai langkah awal membangun kerja sama dan koalisi untuk Pemilu 2024.
"Tentunya kita akan bekerja sama ke depan untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan, termasuk dalam pemilu nanti di 2024," ujar Airlangga usai pertemuan, Kamis malam, dikutip dari Kompas.com.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.