Di level nasional, Johnny menyebut tercatat setidaknya ada 50 persen dari tenaga kerja Indonesia yang baru memiliki keterampilan digital tingkat dasar dan menengah.
"Sedangkan mereka dengan keterampilan digital tingkat lanjutan merepresentasikan kurang dari 1 persen dari angkatan kerja kita,” ucap Johnny.
Menurut dia, kesenjangan talenta digital tersebut harus disikapi dengan serius, terlebih Indonesia mempunyai cita-cita menjadi bangsa yang kompetitif di kancah global.
Baca Juga: Lin Che Wei Jadi Tersangka, Anggota DPR: Bukti Ada Mafia Pangan yang Main Cantik Lewat Kebijakan
Namun demikian, selain melihat kebutuhan talenta digital sebagai tantangan, Indonesia juga perlu menilik potensi digital yang dimiliki saat ini.
“Indonesia menjadi rumah bagi 2.229 start up atau terbanyak kelima di dunia, bahkan kita juga memiliki satu start up decacorn dan 8 startup unicorn Inovasi anak bangsa,” ujarnya.
Selain itu, potensi valuasi ekonomi digital Indonesia juga diproyeksikan mencapai 4.531 triliun rupiah atau setara dengan 315,5 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2030.
Oleh karena itu, Menkominfo menegaskan bahwa Indonesia sebagai bangsa besar perlu mengedepankan optimisme.
Baca Juga: BMKG Tanjung Perak Keluarkan Peringatan Banjir Rob di Pesisir Pantai Hingga 20 Mei 2022
“Kita patut optimistis dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki, kita harus mampu menjadi generasi inisiator, inventor, dan inovator yang dapat memanfaatkan peluang era digital untuk kemajuan bangsa,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.