JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam temuan lembaga survei Indikator Politik Indonesia, mayoritas masyarakat menilai harga minyak goreng saat ini masih kurang terjangkau atau mahal.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi
saat memaparkan rilis survei nasional bertajuk 'Drama Minyak Goreng dan Kepuasan Publik terhadap Presiden', Minggu (15/5/2022).
"Sebagian besar menganggap (harga minyak goreng) masih kurang terjangkau," kata Burhanuddin.
Adapun berdasarkan hasil survei tersebut, tercatat 53,8 persen responden menilai harga minyak goreng kurang terjangkau.
Sementara 19 persen responden lainnya menjawab harga minyak goreng saat ini tidak terjangkau sama sekali.
Dengan demikian, terdapat 72,8 persen responden yang merasa harga minyak goreng masih belum terjangkau.
Lebih lanjut, dia juga menyebutkan, sebanyak 75 persen responden mengaku menggunakan minyak goreng kemasan. Sedangkan 20,7 persen mengaku memakai minyak goreng curah.
Baca Juga: Bareskrim Polri Gagalkan Penyelundupan 8 Kontainer Minyak Goreng yang akan Diekspor ke Timor Leste
Burhanuddin menyampaikan, menurut hasil survei, sebagian besar responden menyatakan membeli minyak goreng di warung sekitar tempat tinggal.
Responden lainnya mengaku membelinya dari minimarket, pasar tradisional, hingga mal atau supermarket.
Survei juga menemukan hanya 5 persen warga yang membeli minyak goreng curah sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Ini menunjukkan bahwa kebijakan larangan ekspor dianggap belum berhasil menurunkan harga minyak goreng.
Sebagai informasi, survei dilakukan terhadap 1.228 responden pada 5-10 Mei 2022 dengan margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Target populasi survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Adapun survei responden dipilih melalui proses pencarian nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Baca Juga: Survei Indikator: Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Kinerja Jokowi Turun Jadi 58 Persen
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.