JAKARTA, KOMPAS.TV — Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan koalisi Golkar-PAN-PPP sepakat akan membangun budaya politik baru pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Eddy menerangkan, budaya politik baru yang dimaksud ialah kesepakatan untuk membangun pertarungan Pilpres dengan mengedepankan gagasan, ide, dan konsep, bukan politik identitas seperti pada Pilpres sebelumnya.
"Tiga ketua umum ini sepakat untuk membangun sebuah konsep baru untuk pertarungan nanti di pilpres 2024 berupa pertarungan gagasan, ide, konsep, jangan identitas lagi," terang Eddy dalam program dialog Sapa Indonesia Akhir Pekan Kompas TV, Minggu (15/5/2022).
Ia juga menyebut, kesepakatan itu diperoleh usai ketiga ketua umum parpol yakni Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PPP Suharso Monoarfa dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menjalin sebuah diskusi dan komunikasi bilateral yang panjang serta bersifat primordial.
Salah satunya, mereka kata Eddy, memiliki kesamaan untuk tidak mengulangi budaya politik identitas yang melahirkan polarisasi dan perpecahan di masyarakat sebagaimana terjadi pada Pilpres 2009 lalu.
"Para ketua umum memiliki sebuah persepsi yang sama untuk membangun budaya politik baru untuk Indonesia ke depannya jadi kita sudah belajar dari pengalaman pemilu 2019 yang memang syarat dengan politik identitas dan melahirkan polarisasi dan kemudian pembelahan di masyarakat," kata Eddy.
Baca Juga: Berkoalisi dengan Golkar dan PPP, PAN Tak Ingin Ada Pertarungan Ideologi dan Politik Identitas
Lebih lanjut, Eddy menjelaskan bahwa Koalisi Golkar-PAN-PPP yang disebut Indonesia Bersatu ini dalam perjalanannya tidak hanya fokus pada Pemilu 2024.
Melainkan menurutnya, akan terus ikut mengawal Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sampai dengan selesai.
Terlebih diketahui, dua dari tiga ketum dalam Koalisi Indonesia Bersatu merupakan menteri di bawah pimpinan Presiden Jokowi.
"Karena persoalan yang kita hadapi saat ini masih besar sekali, salah satunya Covid-19 yang belum selesai. Lalu, ancaman inflasi yang tinggi, ancaman bahan pokok yang merangkak naik, minyak goreng susah langka, dan lain-lain," lanjutnya.
Hal itu dilakukan, kata Eddy, sebagai bukti bahwa parpol juga bekerja pada saat ini dan tidak hanya memikirkan kepentingan elektoral saja.
Diketahui sebelumnya, Ketua umum Golkar, PPP, dan PAN menggelar pertemuan di Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (12/5/2022) malam lalu.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak membantah pertemuan dirinya dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa sebagai langkah awal membangun kerja sama dan koalisi untuk Pemilu 2024.
"Tentunya kita akan bekerja sama ke depan untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan, termasuk dalam pemilu nanti di 2024," ujar Airlangga usai pertemuan, Kamis malam, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Jika Golkar, PAN, PPP Berkoalisi hingga 2024, Pengamat Sebut Airlangga Bakal Jadi Capresnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.