JAKARTA, KOMPAS.TV – Sidang Isbat Lebaran 2022 akan diselenggarakan pemerintah melalui Kementerian Agama besok 1 Mei 2022 di Gedung Auditorium HM Rasyidi, Jakarta Pusat.
Sidang Isbat Lebaran 2022 ini nantinya akan dimulai Pukul 17.00 WIB dan hasilnya, jika merujuk pada Sidang Isbat penentuan awal 1 Ramadan lalu pada 1 April 2022 akan diumumkan pada jam 19.15 WIB setelah melewati beberapa tahapan.
Sidang Isbat Lebaran 2022 yang melibatkan ormas-ormas ini nantinya akan diawali oleh proses pengamatan hilal atau rukyatul hilal.
Kemenag memastikan akan ada 99 titik lokasi proses pengamatan hilal di seluruh Indonesia.
Kemenag juga memastikan akan mengundang seluruh organisasi masyarakat (ormas) Islam, termasuk PP Muhammadiyah untuk turut bersama menentukan 1 Syawal 1443 Hijriah atau Idulfitri.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Adib menegaskan, pihaknya sudah mengundang PP Muhamamadiyah dalam sidang Isbat penetapan Idulfitri 2022 yang akan digelar pada 1 Mei 2022.
Sidang Isbat Lebaran 2022 ini nantinya bakal diadakan secara daring dan luring.
"Ya, semua ormas diundang. (Undangan Isbat) ke pimpinan ormas," paparnya saat dikonfirmasi KOMPAS.TV pada Kamis malam lalu (28/4/2022).
Pernyataan Adib itu sebagai penegasan setelah pada sidang isbat penetapan 1 Ramadan lalu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah merasa tak diundang dalam proses sidang isbat tersebut.
Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti merasa pihaknya tidak diibatkan dalam proses sidang Isbat penetapan awal puasa Ramadan yang digelar pemerintah pada Jumat 1 April 2022 lalu.
Muhammadiyah sendiri sudah memastikan Idulfitri jatuh pada Senin 2 Mei 2022 berdasarkan metode hisab rukyatul hilal dan termaktub dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.
Baca Juga: Hari Raya Idulfitri 2022 Jatuh pada 1 atau 2 Mei? Ini Kata Pemerintah, NU, Muhammadiyah, hingga BRIN
Seperti diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag Kamaruddin Amin menyebut, sidang isbat penetapan 1 Syawal 1443 H dilakukan dengan metode hisab dan rukyat.
Pertama, kata Kamarudin Amin, Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag akan mempresentasikan posisi hilal bulan Syawal secara hisab.
Kemudian dilanjutkan dengan laporan rukyat atau pengamatan visibilitas hilal dari seluruh Indonesia.
Hasil hisab dan rukyat itu akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1443 H atau Idulfitri 2022.
“Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H,” jelas Kamaruddin, dilansir dari laman Kemenag, Sabtu (30/4/2022).
Baca Juga: 1 Mei Besok, Kemenag akan Gelar Sidang Isbat Penetapan Hari Raya Idulfitri 2022
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.