JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia diminta menggunakan pengaruhnya sebagai Presidensi G20 untuk menekan Rusia agar segera menghentikan perang terhadap Ukraina.
Pernyataan itu disampaikan oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket dalam pertemuannya dengan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, Senin (25/4/2022).
“Kami berharap agar indonesia menggunakan pengaruhnya sebagai Presidensi G20 untuk memberikan tekanan pada Rusia agar menghentikan perang terhadap Ukraina,” ujar Piket.
Baca Juga: Kominfo Bongkar Alasan Pilih Maudy Ayunda Jadi Jubir Presidensi G20: Penting untuk Jangkau Milenial
Piket lebih lanjut menyampaikan, negara-negara Eropa khawatir terhadap ketidakpastian global di sektor ekonomi dan keamanan yang diakibatkan perang Rusia-Ukraina.
“Dampak perang terasa hingga ke semua negeri dan sangat terasa bagi para pengungsi,” katanya.
Sementara itu, Muhaimin mengatakan bahwa pertemuannya dengan Piket dilakukan untuk dua hal penting.
“Pertama hubungan bilateral yang semakin penting di bidang investasi perdagangan kemudian hubungan kerja sama lainnya," kata Muhaimin.
"Yang kedua khusus topik pembicaraan mengenai agresi serangan Rusia atas Ukraina. Ia mengakibatkan banyak sekali pengungsi yang masuk ke Eropa,” katanya.
Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Maudy Ayunda Bukan Satu-satunya Jubir Presidensi G20: Dia Tidak Sendirian
“Kita semua berharap agar G20 nanti yang dilaksanakan pada November, Indonesia punya peran untuk meminta Rusia untuk menghentikan agresi dan kemudian segera kembali normal agar negara Ukraina dan Rusia juga mendapatkan hubungan yang damai,” tambahnya.
Dalam keterangannya, Muhaimin menuturkan, Uni Eropa sangat meyakini Presidensi Indonesia di G20 mempunyai peran penting.
“Dan sampai hari ini pemerintah Indonesia terus menggodok dan melakukan pembicaraan-pembicaraan untuk mengagendakan G20 bagi penyelesaian perang Rusia dan Ukraina,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.