JAKARTA, KOMPAS.TV - Subdit IV Tindak Pidana Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya merilis sejumlah aplikasi yang diduga mencuri data pengguna.
Dalam akun resmi Instagram siber Polda Metro Jaya @siberpoldametrojaya dijelaskan sejumlah aplikasi pencuri data pengguna tersebut beredar di Play Store dan sudah diunggah 10 juta pengguna.
Salah satunya merupakan aplikasi salat dan azan yang diduga mencuri data pribadi penggunanya.
Baca Juga: AS Tuduh Aplikasi PeduliLindungi Melanggar HAM, Kemenkes Sebut Tudingan Tak Mendasar!
"Waspada Aplikasi Salat dan Azan Pencuri Data Pribadi Beredar di Play Store, Sudah Diunduh 10 Juta Pengguna! Sobat Siber, waspada akan modus pencurian data pribadi berkedok aplikasi salat dan azan. Aplikasi tersebut telah banyak diunduh di Play Store," tulis instagram Siber Polda Metro Jaya @siberpoldametrojaya, Rabu (20/4/2022).
Hal ini diketahui setelah tim siber Polda Metro melakukan analisis dan dilaporkan terdapat sejumlah aplikasi di Google Play Store yang mengumpulkan data sensitif pengguna dan telah diunduh lebih dari 45 juta pemasangan aplikasi.
Dijelaskan juga aplikasi tersebut mencuri data melalui pengembangan perangkat lunak pihak ketiga yang mencakup kemampuan untuk menangkap konten clipboard, data GPS, alamat email, nomor telepon, bahkan alamat MAC router modem pengguna dan SSID jaringan.
"Data para pengguna tersebut berpotensi disalahgunakan yang signifikan akibat dari keamanan server dan data base yang buruk," tulis keterangan Siber Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Jadi Aplikasi untuk Penanganan Pandemi Covid-19, Bagaimana Pengolahan Data di Peduli Lindungi?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.