JAKARTA, KOMPAS. TV – Epidemolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyatakan, potensi peningkatan kasus Covid 19 pasca musim mudik lebaran, tetap perlu diwaspadai.
Potensi kerawanan terutama terdapat di daerah-daerah yang cakupan vaksinasinya masih rendah, sehingga melonjaknya kasus bakal membebani fasilitas Kesehatan.
“Potensi adanya peningkatan pasca mudik tentu tetap ada karena bagaimanapun kita masih memiliki populasi yang rawan dengan jumlah kurang lebih 20 persen baik yang belum divaksin maupun belum bisa divaksin,” kata Dicky Budiman, melalui pernyataan video kepada KOMPAS TV, Selasa (19/4/2022).
Baca Juga: Ketentuan Mudik 2022 : Sanksi Tilang Ditiadakan Hingga Anak-anak Dibebaskan Tes Antigen & PCR!
Dia mengatakan karena populasi Indonesia mendekati 300 juta orang, maka 20 persen adalah jumlah yang sangat banyak.
Hal ini menyebabkan potensi kerawanan, karena belum meratanya tingkat vaksinasi terutama untuk daerah-daerah tertentu.
“Bila merujuk populasi Indonesia yang mendekati 300 juta tentu ini sudah sangat signifikan,” tuturnya.
Baca Juga: Ketentuan Mudik 2022 : Sanksi Tilang Ditiadakan Hingga Anak-anak Dibebaskan Tes Antigen & PCR!
Apalagi potensi bukan hanya pada mereka yang belum mendapatkan vaksin, namun juga mereka yang mengalami penurunan efektivitas vaksin.
Karena itu, disebutkan Dicky, mitigasi untuk mengantisipasi lonjakan kasus tetap perlu dilakukan karena vaksinasi belum menjangkau 90 persen populasi. Bahkan lebih dari lima puluh persen populasi belum mendapatkan dosis vaksin ke tiga.
“Perlu sekali ada mitigasi sebelum tingkat proteksi penduduk mencapai 90 persen populasi dengan dua dosis minimal, bahkan lebih dari 50 persen setidaknya dosis ketiga,” tukasnya.
Upaya mitigasi juga menjadi penting karena pada tahun ke tiga pandemi Covid 19, kelompok rawan kini mengerucut. Mereka yaitu para lansia, komorbid yang belum divaksin dan juga anak-anak di bawah lima tahun.
Baca Juga: Jadi Syarat Mudik, Wagub DKI Minta Tidak Ada Warga yang Manipulasi Data Vaksin Booster
Jika kelompok ini terpapar, maka tetap akan berkontribusi memberi beban pada fasilitas kesehatan maupun dalam bentuk fatalitas.
Dia mengatakan lonjakan kasus memang tidak akan separah tahun sebelumnya. Namun dengan jumlah penduduk yang besar, maka kenaikan kasus tetap bisa berpengaruh secara signifikan.
“Tentu saat ini lebih moderat. Tetapi dengan jumlah penduduk yang besar ini kita ini ledakan jumlah kasus dalam jumlah apapun bisa signifikan,” urainya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.