JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa secara umum, kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tanah Air khususnya solar dalam batas yang memiliki ketahanan terpenuhi.
Namun, dia menuturkan, saat ini terdapat pihak tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan BBM subsidi jenis solar untuk keperluan industri.
Hal ini dikarenakan adanya disparitas atau gap harga antara solar bersubsidi dan solar di industri.
Menurut penjelasannya, perbedaan solar subsidi dengan industri mencapai Rp12.500 per liter.
"Terjadi disparitas sangat tinggi antara solar subsidi dengan solar di industri gap-nya kurang lebih 12.500," kata Sigit dalam jumpa pers, Jumat (8/4/2022).
"Sehingga ini yang kemudian disalahgunakan oleh kelompok tertentu, spekulan, yang memanfaatkan disparitas harga ini kemudian mengambil kebutuhan minyak atau solar untuk industri, mengambilnya dari SPBU subsidi," jelasnya.
Dia menuturkan, adanya industri yang mengambil jatah BBM subsidi ini tentunya membuat beban pemerintah menyubsidi solar semakin besar.
Selain itu, hal tersebut juga memicu permasalahan baru di tengah masyarakat. Mengingat di satu sisi subsidi yang seharusnya diberikan kepada masyarakat yang berhak, malah digunakan untuk kebutuhan industri.
"Sehingga yang terjadi kebutuhan industri menurun di tengah produktivitas yang meningkat di perindustrian. Namun di satu sisi kebutuhan minyak subsidi meningkat. Ini yang kami tertibkan," tegas Sigit.
Baca Juga: Ingat! Polri dan Kementerian ESDM akan Tindak Tegas Penyalahgunaan BBM Bersubsidi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, pihaknya telah menangkap 19 tersangka terkait kasus dugaan penyalahgunaan BBM subisidi solar.
Penangkapan dan penetapan 19 tersangka ini, menurut Sigit, dilakukan di enam wilayah Polda jajarannya.
"Kita sudah menangkap kurang lebih 19 tersangka dari 6 wilayah," kata Sigit.
Lebih lanjut, Sigit menegaskan, pengusutan kasus dugaan tindak pidana penyalahgunaan BBM akan terus dilakukan.
"Ini akan terus kami lakukan sehingga kemudian distribusi atau peruntukan dari BBM bersubdidi betul-betul bisa diberikan kepada masyarakat yang perlu disubsidi," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.