Jokowi: Hati-hati Arus Mudik Bisa di Luar Perkiraan Kita

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo meminta kepada Polri, TNI, dan Kementerian Perhubungan untuk hati-hati menghadapi arus mudik Lebaran 2022.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna di Komplek Istana Kepresidenan, Selasa (5/4/2022).

“Hati-hati arus mudik ini bisa di luar perkiraan kita, oleh sebab itu semua Kapolri dibantu TNI, Menteri Perhubungan, yang dikoordinasi Pak Menko betul-betul menyiapkan ini jangan sampai keliru,” ucapnya.

Jokowi pun menekankan harus ada kalkulasi yang tepat agar jalur mudik maupun arus balik tidak terjadi penumpukan.

Baca Juga: Jokowi Tegur Menteri Tak Jelaskan Kenaikan Harga Minyak Goreng dan Pertamax: Hati-hati

“Persiapkan jalur mudik yang baik dan bisa meminimalisir kemacetan dan penumpukan arus mudik maupun arus balik nantinya, harus mulai dihitung betul,” ujarnya.

“Ini bisa kalau yang saya tangkap di bawah, ini semuanya ini mau mudik semua persiapannya juga harus ekstra,” katanya.

Sebagai informasi, pemerintah memang tidak lagi melakukan pembatasan-pembatasan pada libur Lebaran Idulfitri tahun iniseperti dua tahun terakhir.

Meski demikian, pemerintah menerapkan aturan bagi masyarakat yang ingin mudik Lebaran untuk memenuhi syarat sudah menerima vaksinasi booster.

Kemudian untuk yang baru menerima dua dosis vaksinasi wajib untuk melakukan antigen 1 hari sebelum keberangkatan.

Baca Juga: Jokowi: Jangan Ada Lagi yang Suarakan Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Jabatan

Sementara bagi calon pemudik yang baru menjalani satu kali vaksinasi wajib melakukan tes PCR 3 hari sebelum waktu keberangkatan.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan dalam keterangannya mengatakan meskipun tidak melakukan penyekatan pada libur Lebaran, pihaknya tetap melakukan pengawasan secara acak.

"Tahun ini kita tidak lakukan penyekatan. Nanti akan ada posko pelayanan, jadi nanti ada beberapa posko di titik-titik rest area," ujar Adita Irawati, Juru Bicara Kementerian Perhubungan pada 4 April 2022.

Adita menuturkan, Kemenhub akan melakukan random checking. Nantinya, jika didapati masyarakat belum memenuhi syarat vaksin booster, maka pihak Kemenhub dan kepolisian menyediakan tempat vaksinasi booster.