JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Politik Universitas Paramadina A. Khoirul Umam menanggapi pertemuan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh.
Menurut dia, pertemuan AHY dan Surya Paloh bukanlah silaturahmi politik biasa. Pertemuan itu membuka romantisme masa lalu.
Baca Juga: Ditemui Airlangga Hartarto, Surya Paloh Pastikan Kawal Pemerintahan Jokowi Sampai 2024
Sebab, ia menjelaskan Demokrat dan NasDem punya kedekatan tersendiri. Mengingat, Surya Paloh pernah menjadi poros yang menentukan keberhasilan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 dan 2009.
"Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Kantor Partai NasDem bukan silaturahim politik, karena itu membuka romantisisme masa lalu," kata Umam dikutip dari Antara, Rabu (30/3/2022).
Dari pertemuan kedua tokoh partai politik tersebut, Khoirul menuturkan, bukan tidak mungkin dapat menciptakan poros alternatif pada Pemilu 2024.
Menurut Umam, jika poros baru itu terbentuk, maka partai politik dapat keluar dari kekuatan arus utama yang saat ini didominasi oleh PDI Perjuangan dan Gerindra.
Baca Juga: AHY Jumpa Surya Paloh di Kantor Nasdem, Bahas Koalisi Demokrat-Nasdem 2024?
"Saya menyebutnya Poros Perubahan karena mampu keluar dari jebakan mainstream (arus utama) yang berkuasa pada Pilpres 2014 dan 2019," ujar Khoriul.
"AHY dan Surya Paloh dapat menjadi playmaker (penentu) sekaligus game changer dalam dinamika politik menuju 2024."
Jika poros alternatif itu kemudian terbentuk, maka Khoirul meyakini partai-partai lain seperti PPP, PAN, bahkan PKS siap mendukung atau bergabung dalam koalisi itu.
Walaupun demikian, kata dia, terbentuknya poros alternatif tersebut sangat bergantung pada kepiawaian AHY untuk meyakinkan Surya Paloh.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.