JAKARTA, KOMPAS.TV - Ramadan 1443 Hijriah tinggal beberapa hari lagi dan pemerintah pun telah memulai masa transisi pandemi Covid-19 dengan menerapkan pelonggaran kegiatan masyarakat.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, momen tersebut menjadi begitu penting bagi masyarakat karena perannya akan semakin berpengaruh terhadap kondisi saat ini.
"Berkaca dari 2020 dan 2021, setelah periode Ramadan dan Idulfitri, potensi terjadinya kenaikan kasus (Covid-19) akan meningkat," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/3/2022).
"Untuk itu, 2022 ini kita (seluruh masyarakat) harus semaksimal mungkin menekan penularan. Terlebih kita telah memasuki transisi kegiatan masyarakat," sambungnya.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Terbitkan Edaran Panduan Prokes Ramadan 1443 H, Mulai Puasa hingga Salat Tarawih
Lantas, Wiku mengungkapkan, setidaknya ada tiga indikator penting yang mesti diperhatikan oleh masyarakat selama bulan Ramadan nanti.
Ketiga indikator itu terdiri atas angka reproduksi atau Rt virus Corona, positivity rate, serta vaksinasi Covid-19:
Pertama, Wiku menjelaskan bahwa Rt virus Corona merupakan modal utama untuk memantau laju penularan Covid-19 di masyarakat.
"Rt itu pengukuran epidemiologis yang menggambarkan potensi penularan virus di tegah masyarakat," jelas Wiku.
Baca Juga: MUI Tegaskan Vaksinasi Covid-19 Tak Batalkan Puasa: Sepanjang Tidak Sebabkan Bahaya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.