JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Demokrat menilai pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal penundaan pemilu tidak tegas. Berbeda dengan sikap Presiden Jokowi saat merespons soal perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Demikian Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (9/3/2022).
“Pernyataan Pak Presiden kemarin memang kurang tegas ya jadi masih mengayun, begitulah. Kalau istilah anak sekarang tuh ya malu-malu tapi mau kau begitu, jadi tidak langsung mematahkan,” kata Jansen.
Baca Juga: Pernyataan Jokowi Taat Konstitusi Tak Tegas, Hadar Nafis: Kalau Diubah Tunda Pemilu, Taat Juga?
“Ini beda misalnya dengan pernyataan beliau beberapa waktu lalu terkait soal 3 periode, itu kan jelas tu. Ini menampar muka saya, ini (ingin) menjilat saya, bahkan ini menjerumuskan saya. Ini kan dua hal yang sama, sama-sama ingin mengubah konstitusi kan tapi kualitas pernyataannya itu harus kita akui yang terakhir soal penundaan pemilu yang berkorelasi dengan perpanjangan masa jabatan ini tidak setegas yang lalu, tidak seterang benderang yang lalu,” tambah Jansen.
Sepatutnya, kata Jansen, Presiden Jokowi memberikan pernyataan tegas untuk usulan penundaan pemilu seperti halnya saat merespons perpanjangan periode jabatan presiden.
Ini penting, agar sikap Jokowi tidak menimbulkan multitafsir soal usulan penundaan pemilu 2024.
Baca Juga: Soal Usulan Penundaan Pemilu, Muhaimin Iskandar Tunggu Respons Ketum Parpol Lain
“Kalau yang lalu itu nggak perlu lagi kita tafsirkan, orang dua hal yang sama kok mengubah konstitusi itu, kenapa kok kemudian pernyataannya itu masih agak mengayun begitu, masih agak mengambang harusnya mirip seperti kemarin lah,” ujar Jansen.
Dengan begitu, usulan penundaan pemilu 2024 tidak menjadi polemik di publik yang terus berputar-putar menghabiskan energi.
“Habis energi kita berputar-putar membahas hawa nafsu memperpanjang kekuasaan ini kan, kan begitu,” ucap Jansen.
Sebelumnya dikutip dari Kompas.id, Presiden Jokowi memang sudah menyampaikan sikap soal usulan penundaan pemilu.
Baca Juga: Soal Usulan Penundaan Pemilu, Muhaimin Iskandar Tunggu Respons Ketum Parpol Lain
Presiden secara garis besar menegaskan akan taat, tunduk, serta patuh terhadap konstitusi.
“Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi,” kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/3/2022).
Namun lebih lanjut, Jokowi mengaku usulan penundaan pemilu bukanlah hal yang bisa dilarang karena bagian dari demokrasi.
“Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas aja berpendapat. Tetapi, kalau sudah pada pelaksanaan semuanya harus tunduk dan taat pada konstitusi,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.